Dukung Green Tourism, PLN Sediakan Energi Bersih ke Destinasi TWC

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: kemenparekraf.go.id)

PT PLN (Persero) menyediakan energi bersih untuk PT Taman Wisata Candi (TWC) demi mendukung pengembangan destinasi wisata berkelanjutan (green tourism). Hal itu diwujudkan lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dan TWC di Jakarta pada Rabu (8/11/2023).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang diwakili oleh Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengatakan penyediaan listrik ramah lingkungan menjadi bukti dukungan perusahaan dalam pengembangan green tourism

Saat ini, TWC mengelola sejumlah destinasi, yaitu Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, dan Taman Mini Indonesia Indah yang mana merupakan aset kebudayaan dan harus dijaga kelestariannya.

BACA JUGA: PLN Bangun PLTS Berkapasitas 50 MW di Wilayah IKN

“Jadi sekarang penggunaan energi hijau ini menjadi suatu kebutuhan atau kewajiban yang harus kita mulai dari sekarang. Terkait dengan green tourism, kami support penuh, karena energi masa depan itu adalah energi listrik,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (11/11/2023).

Tidak hanya itu, para pihak akan mendorong pengurangan emisi transportasi ke dalam wilayah TWC melalui peningkatan penggunaan kendaraan listrik dan perangkatnya.

Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha TWC Hetty Herawati mengatakan penandatangan ini sebagai upaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan melalui penggunaan energi ramah lingkungan di destinasi wisata yang dikelola perusahaan.

BACA JUGA: PLN Sebut Rasio Elektrifikasi Nasional Capai 99,74% pada Q3/2023

“Jadi dalam konteks green tourism ini, kami sudah melakukan beberapa langkah di antaranya adalah kebijakan di mana di seluruh kawasan, kendaraan bermotor itu tidak boleh masuk ke dalam kawasan, kita memberlakukan yang namanya center last parking, begitu juga di kawasan TMII,” ujarnya.

Hetty juga memberikan apresiasi kepada PLN dalam menghadirkan SPKLU di kawasan TWC. Sinergi ini merupakan langkah nyata untuk mendorong kesiapan objek wisata beserta komponen penopangnya dalam mewujudkan Quality Tourism.

“Ke depan kami berharap bahwa kawasan ini bisa berlanjut terus dan tidak hanya pada konteks pengembangan fasilitas, tapi juga bisa melakukan kampanye dalam hal pengembangan kawasan pariwisata yang bebas atau rendah karbon emisi,” tutur Hetty.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related