Dynamic Pricing: Definisi dan Jenis-Jenis yang Umum Diterapkan Perusahaan

marketeers article
Ilustrasi dynamic pricing. (Sumber: 123rf)

Pernah melihat harga suatu produk yang berubah-ubah? Itu merupakan sebuah strategi bisnis yang disebut dengan dynamic pricing.

Secara definisi, dynamic pricing adalah strategi penetapan harga yang fleksibel dan menyesuaikan dengan perubahan permintaan. Sebagai contoh, sebuah maskapai penerbangan akan mengubah harga kursi berdasarkan jenis kursi, jumlah kursi yang tersisa, dan waktu hingga penerbangan.

Strategi ini berlawanan dengan penetapan harga statis. Dynamic pricing akan membantu bisnis dalam memaksimalkan laba dan beroperasi pada berbagai titik harga. Namun, strategi ini tidak bisa diterapkan oleh semua industri. 

Misalnya, restoran menggunakan penetapan harga statis, terlepas dari berapa banyak pelanggan yang duduk.

BACA JUGA Bobobox: Strategi Dynamic Pricing Jadi Daya Tarik bagi Gen Z

Secara teori, dynamic pricing memiliki tiga jenis penerapan, yakni:

1. Peak pricing

Strategi peak pricing dapat diterapkan ketika permintaan produk atau layanan cenderung meningkat selama sekian bulan atau musim tertentu (seasonal product). Strategi yang satu ini banyak digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan perhotelan. 

Seperti diketahui, industri sektor tersebut sering menaikkan harga yang masuk akan untuk mendorong peningkatan profit (konsep upselling).

2. Segmented pricing

Selanjutnya, ada strategi penetapan harga tersegmentasi. Melalui strategi ini, sebuah brand menetapkan dua harga atau lebih untuk produk yang sama. Strategi ini dinilai ideal untuk segmen audiens yang memandang nilai produk Anda secara berbeda.

BACA JUGA Strategi Pricing dan Layanan Purnajual Wuling Almaz Hybrid

Adapun contoh segmented pricing yang paling umum adalah pada harga tiket pesawat kelas bisnis yang lebih mahal ketimbang tiket ekonomi. Namun intinya, tim penjualan bisnis harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti demografi dan persona pelanggan, lokasi bisnis maupun pelanggan potensial, dan jenis produk.

3. Time pricing

Penetapan harga berbasis waktu terjadi ketika lonjakan atau penurunan permintaan dikaitkan dengan waktu tertentu. Strategi ini dilakukan untuk memikat pelanggan agar membuat keputusan pembelian yang cepat.

Contoh penerapan time-based pricing meliputi membayar biaya tambahan agar produk dapat dikirim pada hari yang sama, dan lonjakan harga atau tarif transportasi selama jam sibuk. Demikian ulasan dan jenis-jenis dynamic pricing yang umum diterapkan oleh perusahaan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related