Elon Musk Mundur dari Posisi CEO Twitter, Digantikan Siapa?

marketeers article
Elon Musk mundur dari CEO Twitter. (Sumber: 123rf)

Elon Musk mengumumkan pengunduran diri dari posisi CEO Twitter pada Kamis (11/5/2023). Sementara itu, dia akan menempati peran produk dan teknis.

Melalui cuitannya, Elon Musk menyampaikan posisi CEO Twitter akan ditempati oleh seorang perempuan. Namun, ia sendiri tak menyebut siapa penggantinya itu.

Ia juga menuliskan perempuan yang masih dirahasiakan itu akan mulai bekerja dalam waktu sekitar enam minggu. Dia menambahkan Musk akan beralih menjadi ketua eksekutif & CTO. 

Di posisi tersebut, Musk akan berperan dalam mengawasi produk, perangkat lunak, dan pengurus.

BACA JUGA Pengguna Tidak Berlangganan, Twitter Cabut Verifikasi Centang Biru

Menariknya, dikutip dari CNBC, dalam waktu bersamaan, saham Tesla miliknya melonjak hingga lebih dari 2%. Hal ini menunjukkan keputusan tersebut mendapatkan respons positif dari investor.

Pasalnya, sejumlah investor Tesla sempat khawatir dengan posisi Musk sebagai CEO Twitter membuat pria berusia 51 tahun tersebut tak lagi fokus dalam mengembangkan perusahaan kendaraan listrik itu.

Diketahui pada bulan April lalu, sejumlah pemegang saham progresif Tesla secara terbuka mendesak dewan untuk memastikan Musk akan mendedikasikan lebih banyak waktu untuk perusahaan mobil tersebut.

BACA JUGA Elon Musk Bakal Luncurkan Startup AI, Tantang ChatGPT OpenAI

Sebagai informasi, Musk, yang juga CEO SpaceX telah mengakuisisi Twitter senilai US$ 44 miliar pada bulan Oktober. Tak berselang lama, ia memecat sejumlah posisi eksekutif perusahaan dan memberhentikan ratusan karyawan.

Mirisnya, di bawah kepemimpinannya, bisnis periklanan inti Twitter telah menderita. Beberapa perusahaan menghentikan kampanye promosi berbayar mereka karena layanan perpesanan sosial melihat peningkatan pidato ofensif dan retorika kebencian, beberapa kelompok advokasi telah didokumentasikan.

Di sisi lain, pada bulan April, perusahaan media sosial itu juga menghapus tanda centang biru bagi pengguna yang tidak membayar. Namun, untuk akun pemerintah dan beberapa akun perusahaan masih dipertahankan verifikasinya melalui serangkaian ikon terpisah, masing-masing dalam warna perak dan emas.

Selain itu, selama masa jabatannya, Twitter juga telah melakukan beberapa kesalahan teknis. Salah satunya, PHK besar-besaran, yang menurutnya diperlukan untuk kesehatan keuangan perusahaan.

Tak berdiam diri, Musk pun telah mencoba menutupi kekurangan tersebut dengan menghadirkan layanan langganan baru, Twitter Blue. Selain itu, di bawah kepemimpinan Musk,  hadir pula sejumlah fitur menarik, seperti kemampuan menulis tweet yang lebih panjang.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related