Hingga Oktober 2022, AP I Catat Kerugian Operasi Rp 813 Miliar

marketeers article
Oktober 2022, AP I Catat Pergerakan Penumpang Tembus 4,8 Juta. (FOTO: 123rf)

PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I masih mencatatkan kerugian operasi secara year to date (ytd) untuk periode Januari-Oktober 2022. Namun, kerugian itu terus mengalami penurunan seiring pulihnya pergerakan jumlah penumpang di seluruh bandara yang dioperasikan AP I. 

Faik Fahmi, Direktur Utama AP I menuturkan pada kuartal III 2022, arus keuangan (cash flow) perusahaan sudah mencatatkan hasil yang positif. Namun, dari sisi net profit, perusahaan pengelola bandara ini masih minus yang mana pada September lalu mengantongi kerugian hingga Rp 1,1 triliun.

BACA JUGA: AP I Luncurkan Hotel Kapsul di Bandara I Gusti Ngurah Rai

“Makin lama (rugi operasi), menurun. Kemarin di bulan September kan masih negatif Rp 1,1 triliun, sekarang Rp 813 miliar sampai dengan Oktober 2022,” kata Faik di Jakarta, Senin (7/11/2022).

Dengan sisa dua bulan untuk tahun 2022, AP I berusaha menutup kerugian operasi dengan memaksimalkan layanan operasi di sejumlah bandara strategisnya. Oleh karena itu, AP I berharap kerugian operasi tersebut bisa ditekan hingga mencapai nol.

BACA JUGA: AP II Catat Tren Penerbangan Internasional Mulai Meningkat

“Tahun ini sekarang all out dorong di bawah paling enggak BEP (break event point). Yang jelas EBITDA sudah positif dan cash flow positif,” ujarnya.

Sebagai informasi, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan berlangsung pada 13-17 November 2022 di Bali. AP I sebagai operator bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali akan memanfaatkan momen tersebut untuk memaksimalkan kinerja.

Selama perhelatan itu, pergerakan penumpang di bandara I Gusti Ngurah Rai dipastikan meningkat drastis seiring membeludaknya delegasi negara peserta G20 yang hadir dalam penyelenggaraan. Faik memprediksi selama sepekan perhelatan G20, jumlah pergerakan penumpang mencapai 42.000 orang.

Dia memerinci dari 42.000 pergerakan penumpang, 22.000 berasal dari internasional. Sementara itu, untuk sisanya, atau sebanyak 20.000 berasal dari domestik.

“Di Bali itu 42.000 adalah kondisi traffic KTT G20. Jadi kami perkirakan ada 223 penerbangan per harinya, untuk take off dan landing pesawat,” ucapnya.

Sementara itu, Faik menargetkan pergerakan penumpang sampai akhir 2022 bisa mencapai 50 juta orang. Jumlah itu melebihi dari target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022 yang hanya sebesar 38 juta orang.

“Kami punya target di RKAP di 2022 hanya 38 juta, sampai dengan akhir Oktober 42 juta, Desember (diperkirakan) 50 juta. Jauh di atas yang kita rencanakan,” tuturnya.

Related