Hypefast Prediksi Strategi Penting untuk Merek Lokal pada Tahun 2025

marketeers article
Ilustrasi Business Achievement Goals and Objectives Concepts. Sumber: 123RF

Tahun 2025 diprediksi menjadi momen penting bagi merek lokal untuk mengevaluasi strategi mereka dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks. Untuk membantu merek lokal mempersiapkan diri, Hypefast merangkum berbagai prediksi arah strategi yang relevan.

Achmad Alkatiri (Mad), CEO Hypefast, menyoroti bahwa tahun 2025 akan ditandai dengan percepatan agenda keberlanjutan, seiring meningkatnya regulasi terkait di negara-negara ekonomi utama.

Data dari Kantar’s Creator Digest mendukung prediksi ini, dengan 93% konsumen menyatakan keinginan untuk menjalani gaya hidup lebih berkelanjutan.

“Inisiatif produk yang ramah lingkungan dan berdampak sosial akan menjadi perhatian utama konsumen. Mereka tidak hanya mencari kualitas produk, tetapi juga nilai yang sesuai dengan gaya hidup mereka,” jelas Mad dalam siaran pers kepada Marketeers, Rabu (22/1/2025).

BACA JUGA: Mirae Asset Prediksi 5 Saham Dividen Terbaik untuk Investasi Tahun 2025

Sejalan dengan tren ini, merek lokal perlu meningkatkan komunikasi rantai pasok secara transparan, mengadopsi pengemasan ramah lingkungan, serta mengambil langkah nyata dalam mendukung tujuan keberlanjutan. Hal ini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan untuk tetap relevan di pasar.

Prediksi lain dari Kantar’s Creator Digest menunjukkan penurunan efektivitas konten iklan sebesar 11% sepanjang tahun 2024, yang kemungkinan terus berlanjut pada tahun 2025. Hal ini menuntut merek lokal untuk mengevaluasi ulang identitas dan pendekatan komunikasi mereka.

“Popularitas selebritas saja tak lagi cukup. Konsumen kini lebih percaya pada figur lokal, seperti podcaster, penulis, atau ahli di bidang tertentu yang memiliki suara autentik. Selain itu, menghadirkan founder atau CEO dalam kampanye merek dipercaya dapat membangun kepercayaan yang lebih mendalam. Konten yang diciptakan oleh kreator lokal bahkan terbukti meningkatkan nilai diferensiasi merek hingga 4,85%,” papar Mad.

Kembali ke Offline

Meskipun e-commerce tetap mendominasi, pengalaman offline diproyeksikan menjadi kunci untuk memperkuat hubungan emosional dengan pelanggan. Toko fisik tidak lagi sekadar tempat berbelanja, tetapi menjadi ruang untuk interaksi, demo produk, dan menceritakan kisah merek.

BACA JUGA: Industri Transportasi dan Pergudangan Diprediksi Tumbuh 12,53% pada 2025

Tren showrooming, di mana toko offline digunakan untuk menampilkan produk sementara pembelian dilakukan secara online, juga diprediksi semakin berkembang.

Pop-up store pun menjadi opsi menarik bagi merek lokal untuk menguji pasar dan membangun koneksi langsung dengan konsumen. Strategi ini memberikan fleksibilitas tanpa mengorbankan interaksi pelanggan.

“Kami percaya bahwa segala bentuk strategi yang berbasis empati adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen. Di Hypefast, kami berkomitmen untuk mendukung merek lokal dalam menghadapi tantangan dan peluang baru pada tahun 2025,” tutur Mad.

Dengan mengintegrasikan teknologi dan koneksi manusiawi, memanfaatkan tren pemasaran berbasis empati, serta mengadaptasi kehadiran offline untuk pengalaman yang lebih bermakna, merek lokal dapat menciptakan loyalitas yang mendalam dan pertumbuhan berkelanjutan pada tahun 2025.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS