Ingin Transformasi Digital? Berikut 5 Strategi Sukses Kelola Talenta Digital

marketeers article
talenta digital dalam transformasi digital | sumber: 123rf

Transformasi digital adalah sebuah upaya perusahaan dalam merespons berbagai perubahan dalam ekosistem bisnis. Perusahaan yang baru melakukan digitalisasi atau startup yang DNA-nya sudah berasal dari digital selalu perlu untuk mempersiapkan talenta digitalnya.

Dalam perjalanan transformasi, digital talent dan peranan teknologi menjadi aspek penting bagi kesuksesan perusahaan yang perlu dikelola sebaik mungkin.  Melansir dari McKinsey, berikut lima strategi sukses mengelola talenta digital yang bisa Anda terapkan saat melakukan transformasi digital.

1. Rekrut senior digital leaders untuk menarik talenta digital dan mempertajam value proposition

Kinerja perusahaan lahir dari talenta digital, penerapan teknologi, dan kapabilitas dari para pemimpin perusahaan. Karyawan yang mampu melakukan transformasi digital pun tidak dapat dipilih sembarangan. 

Mereka haruslah telah melewati tahapan screening yang cukup panjang untuk benar-benar mampu sesuai standar dan memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan. 

Posisi pemimpin adalah hal yang utama. Dengan begitu, penting bagi perusahaan untuk selektif dalam memilih pemimpinnya, dalam hal ini senior digital leaders sebagai kunci transformasi yang akan dilakukan.

Perusahaan yang memiliki senior digital leaders yang kompeten dan berpengalaman akan mampu membangun kredibilitas dan meyakinkan pada digital talent lainnya untuk bergabung dengan perusahaan. Senior digital leaders yang baik juga tentunya dapat mendorong perusahaan untuk membangun value proposition yang jauh lebih tajam dan bernilai bagi seluruh stakeholder perusahaan.

BACA JUGA: Digital Mindset: Karyawan Harus Bersiap Hadapi Transformasi Digital

2. Temukan ulang value proposition yang tepat untuk talenta digital

Digital talent menjadi sebuah kebutuhan yang mana permintaannya terus meningkat dalam industri mana pun. Satu sama lain, perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menarik para talenta digital dengan berbagai benefit yang ditawarkan.

Perusahaan perlu secara akurat menciptakan value proposition yang selaras dengan apa yang diinginkan para talenta digital, baik dari skill, mindset, nilai, budaya, dan lingkungan kerja.

Perusahaan perlu memahami di mana mereka saat ini, kondisi existing dan kebutuhan dari talenta digital, sebagai bahan untuk menyusun strategi menarik talenta digital terbaik.

3. Berdayakan karyawan internal, terapkan standar tinggi, dan lakukan pelatihan

Untuk mengisi posisi-posisi digital, perusahaan tidak selalu harus merekrut talenta digital dari luar. Secara jeli, perusahaan perlu untuk mengenali lebih dalam karyawan mana saja yang memiliki potensi, namun hanya saja belum tergali. 

Dengan begitu, Anda juga perlu menilai karyawan dari kompetensi teknisnya, bukan hanya membaca resume atau track record sebelumnya saja. Untuk mewujudkan ini, digital talent yang Anda rekrut secara internal perlu untuk diberi pelatihan dan pengembangan digital yang memadai. 

Tempatkan karyawan Anda dalam posisi mereka dapat berkembang dengan baik bersama para ahli digital yang jauh lebih berpengalaman. Namun, tidak semua bidang digital dapat Anda rekrut dari dalam, karena ada beberapa bidang terlalu khusus dan terspesialisasi, misalnya cybersecurity. 

Pertimbangkan dengan baik kelebihan dan kekurangan yang Anda akan terima ketika akan merekrut digital talent secara internal lewat proses pelatihan yang juga memerlukan biaya tambahan. 

BACA JUGA: Bangun Interaksi Hangat Manusia dan Teknologi melalui Digital Culture

4. Membangun program pengembangan talenta digital

Cepatnya perkembangan teknologi perlu dihadapi dengan serius oleh para digital talent. Untuk merespon kondisi ini, penting bagi perusahaan untuk terus memfasilitasi karyawan dengan program pengembangan dan pelatihan talenta digital. 

Dengan keterampilan yang mumpuni, karyawan akan jauh lebih produktif dan merasa kinerjanya akan sangat berkontribusi bagi perkembangan perusahaan.  Mungkin program ini dilihat sebagai biaya, namun dalam jangka panjang dapat menjadi sebuah investasi berharga ketika para karyawan benar-benar mampu memberikan yang terbaik kepada perusahaan.

5. Trade-off dalam pengembangan talenta dalam jangka panjang

Ketika ingin melakukan transformasi digital, biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit dan tentu menghabiskan banyak sumber daya yang dimiliki. Pada tahap awal, perusahaan mungkin akan sulit untuk menyeimbangkan antara kecepatan transformasi, peningkatan kinerja, dan keberlanjutan dalam jangka panjang. 

Transformasi tentu menjadi sebuah cara yang berbeda dan berisiko untuk gagal, bangkit, gagal, dan kembali belajar. Berbagai proses iterative perlu dilakukan perusahaan meskipun mungkin mengorbankan biaya. 

Namun, hal tersebut adalah fundamental perusahaan yang akan menjadi pondasi perusahaan dalam menerapkan digitalisasi di setiap aspek perusahaan. Dengan begitu, trade-off tersebut perlu disadari dengan baiknya dan pemilihan orang yang tepat di momen yang tepat adalah sebuah keharusan bagi perusahaan. 

Kesimpulannya, talenta digital adalah aset besar bagi perusahaan ketika telah memutuskan untuk melakukan transformasi digital.  Tingginya permintaan industri atas talenta digital ini perlu menjadi perhatian perusahaan untuk dapat menarik mereka melalui value proposition yang sesuai dengan karakteristik para pelaku digital.

Meski talenta digital tak perlu direkrut dari eksternal, namun perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai strategi untuk menyiapkan digital talent dari internal tersebut agar dapat berdaya dan berkontribusi secara maksimal. 

BACA JUGA: 4 Strategi Digital Transformation, Bisnis Makin Lincah dan Adaptif!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related