Investasikan Rp 6 Triliun, Daikin Bangun Pabrik AC Ramah Lingkungan

marketeers article
Daikin bangun pabrik AC ramah lingkungan. Sumber gambar: pers rilis.

PT Daikin Airconditioning Indonesia menanamkan investasi senilai Rp 6 triliun untuk membangun pabrik dengan teknologi dan inovasi yang ramah lingkungan. Adapun pabrik dan kantor pusat yang dibangun mengusung konsep green and energy-efficient.

Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia & PT Daikin Industries Indonesia Budi Mulia menjelaskan investasi akan direalisasikan secara bertahap. Ada dua fase yang akan dilakukan, untuk Factory 1 senilai Rp 3,3 triliun yang mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.

BACA JUGA: Bangun Pabrik Senilai Rp 582 Miliar, Sharp Bakal Serap 1.000 Pekerja

Kemudian untuk Factory 2 estimasi nilai investasi sebesar Rp 2,7 triliun akan beroperasi di tahun 2028. 

“Adapun untuk kapasitas produksi maksimum Factory 1 adalah 1,5 juta set AC rumah tangga per tahun, dan Factory 2 maksimum 500 ribu set AC rumah tangga dan 200 ribu set AC komersial,” kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Menurutnya, perseroan terus menerapkan visi bisnis berkelanjutan di setiap lini usaha yang dijalankan. Salah satunya yakni gedung kantor yang telah mengantongi sertifikat Green Mark Platinum yang berarti telah menghemat sampai dengan 30% energi dan memiliki ventilasi alami yang baik. 

Khusus di area kantor, perusahaan juga menambahkan live showroom, control room, dan instalasi tata udara modern khas Daikin yang dapat didemonstrasikan langsung kepada klien-klien.

BACA JUGA: Investasi US$ 200 Juta, PepsiCo Bangun Pabrik di Cikarang

“Konsumen Daikin dan pemerintah Indonesia memiliki ekspektasi yang tinggi kepada kami, sehingga kepercayaan ini harus bisa kami jaga dengan memberikan kinerja yang terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia Shinji Miyata menyatakan sejak tahun 1980 Daikin sudah berinovasi menyediakan produk AC ramah lingkungan dengan teknologi inverter. Adapun investasi strategis yang dilakukan Daikin untuk pengembangan produk AC setidaknya dilakukan pada tiga aspek.

Pertama, AC dengan teknologi inverter dan refrigeran/freon R32 memungkinkan efisiensi daya listrik dan potensi pemanasan global (global warming potentialGWP) lebih rendah. Kedua, adanya teknologi Global Platform (GPF) yang jika terkoneksi ke unit AC Daikin, terdapat kecerdasan buatan (AI) yang bisa mempelajari kebiasaan penggunaan AC di sebuah gedung atau lokasi dan mengolah datanya untuk mengurangi biaya listrik secara otomatis.

Ketiga, Daikin akan membuat aplikasi yang bisa memantau pergerakan dan penggunaan tabung freon miliknya untuk mengurangi jejak karbonnya secara global. Selain fokus pada pengembangan produk, Daikin juga terus mempromosikan semangat mencapai netral karbon pada pembangunan pabriknya di Cikarang, Jawa Barat.

“Daikin merupakan pelopor pengguna freon R32 yang teruji ramah lingkungan. Hingga saat ini, produk inverter kami jadi produk yang paling dicari, bahkan mencapai penjualan satu juta unit di tahun 2022,” kata Shinji.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related