Jalankan Target Efisiensi, FedEx Bakal PHK 10% dari Total Pekerja

marketeers article
FedEx. (FOTO: 123rf)

FedEx Corp bakal kembali memangkas pekerja dan para petingginya atau lebih dari 10%  jumlah staf, sebagai langkah efisiensi perusahaan. Raksasa logistik asal Amerika Serikat (AS) itu sejak bulan Juni 2022 telah mengurangi jumlah pekerja hingga 12.000 orang.

Dilansir dari Reuters, Kamis (2/2/2023), kebijakan tersebut direspons positif oleh investor sehingga membuat saham FedEx naik 3,4% menjadi U$ 200,52. Investor menilai kebijakan FedEx adalah kemajuan dalam rencana perusahaan untuk memangkas biaya sebesar US$ 3,7 miliar pada tahun 2023.

FedEx menginformasikan kepada karyawan tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di level senior dalam sebuah memo dan tidak menjelaskan detail posisi apa saja yang akan terdampak. Pemangkasan jumlah pekerja secara keseluruhan sudah lebih 2% atau setara 547.000 pekerja, yang dilaporkan pada Mei 2022.

BACA JUGA: Merugi di Bisnis Ventilator, Philips PHK 6.000 Pekerja

“Sayangnya, ini adalah tindakan yang diperlukan untuk menjadi organisasi yang lebih efisien dan lincah,” tulis Raj Subramaniam, CEO FedEx.

Rachael Simmons, Juru Bicara FedEx mengakui upaya pemangkasan biaya perusahaan sebagiannya memang diterapkan dengan melakukan PHK. Pada pertengahan September 2022, FedEx mengoreksi target labanya dan membuat sahamnya turun lebih dari 20% dalam satu hari.

Subramaniam, CEO FedEx menyoroti penurunan bisnis global sehingga memengaruhi kinerja perusahaan secara menyeluruh. Sementara itu, sejumlah analis menilai FedEx lambat dalam merespons perlambatan permintaan sehingga membuat unit-unit bisnis berbiaya mahal tak menghasilkan pendapatan yang sesuai harapan.

BACA JUGA: Kejar Ekspansi Usaha, McDonald’s Putuskan PHK Pekerja

Gary Bradshaw, manajer portofolio di Hodges Capital Management menuturkan aksi PHK akan disambut positif investor, terutama setelah FedEx menurunkan proyeksi laba tahunannya.

“Mereka harus melakukan banyak penyesuaian,” ujar Bradshaw.

Dalam beberapa dekade terakhir, FedEx lebih disukai oleh para investor ketimbang kompetitornya, United Parcel Service (UPS) karena mengandalkan tenaga kerja murah hingga menggunakan pekerja alih daya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Carol Tome, CEO UPS telah menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan layanan yang baik lewat jaringan terpadu perusahaan.

Dengan aksi PHK ini, FedEX akan mengurangi jumlah pekerja menjadi sekitar 535.000 orang, kurang lebih sama dengan kebijakan UPS. Akan tetapi, jumlah itu belum termasuk sekitar 6.000 kontraktor FedEx dan pekerjanya, yang menangani sebagian bisnis pengiriman ke rumah, FedEx Ground.

Sebagian besar kontraktor Ground mempekerjakan sekitar sembilan hingga 12 pekerja. Dengan tambahan itu, maka total PHK di level kontraktor mencapai 69.000 orang. FedEx telah merumahkan pekerja di divisi pengangkutannya, FedEx Freight seiring berkurangnya jumlah pengiriman dari e-commerce akibat ancaman resesi.

Related