Kaspersky Perkuat Kapabilitas Keamanan Siber Indonesia

marketeers article
cybercrime, hacking and technology concept hands of hacker in dark room writing code or using computer virus program for cyber attack

Transformasi digital berhasil membuka peluang baru untuk masyarakat agar bisa lebih berkembang dengan semakin cepatnya informasi didapatkan. Namun, disamping itu juga ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu kesiapan literasi dan jaminan keamanan data digital.

Eugene Kaspersky, CEO Kaspersky mengatakan perkembangan dunia digital di Indonesia sedang sangat pesat. “Perlu diperhatikan, arus digitalisasi juga dapat diartikan meningkatnya peluang kejahatan siber di Indonesia. Sehingga semua pihak harus berhati-hati,” ujarnya.

Lebih lanjut, ketahanan siber tidak bisa tidak dikembangkan. Penjahat siber selalu meningkatkan keterampilannya seiring dengan semakin kompleksnya sistem digital. Untuk itu, perlu adanya kesadaran dari pihak-pihak berwenang dalam upaya membangun ketahanan siber yang semakin kuat. Dalam hal ini, Kaspersky menyorot langsung Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI.

Kaspersky meresmikan kerja sama keamanan siber dengan BSSN per tahun 2021. Kerja sama ini mencakup kolaborasi pertahanan siber, peningkatan kapasitas keamanan, dan edukasi pelatihan keamanan. Rangkaian kegiatan ditujukan untuk menciptakan kesadaran siber di Indonesia.

Eugene menambahkan, perlu adanya tindakan preventif dan represif dalam menghadapi kejahatan siber. Tidak hanya itu, BSSN harus lebih aktif memitigasi potensi ancaman. Perlu dicatat, tindakan pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi teknologi, tapi juga membentuk user behaviour yang sehat dalam memanfaatkan kanal digital.

Penandatanganan MoU antara Kaspersky dan BSSN (Sumber: Kaspersky)

“Edukasi bisa menjadi tindangan pencegahan efektif dari sisi pengguna (user). Untuk itu, perlu dibangun pengetahuan mengenai phising, malware, hingga serangan yang berusaha melemahkan perangkat. Jika masyarakat sudah memahami serangan-serangan ini, maka user behaviour yang sehat pun akan terbentuk,” jelas Eugene.

letnan Jenderal TNI (Purn.) Hinsa Siburian, Kepala BSSN menyampaikan pendapat yang sama. Potensi ancaman siber yang besar tidak akan teratasi jika hanya orang-orang dengan pengetahuan teknologi yang mengatasi. Pengguna juga harus bertanggung jawab terhadap kanal-kanal digital yang mereka gunakan.

“Kami juga harus meningkatkan keamanan, perlindungan privasi, keandalan, respons insiden, dan integritas dalam lanskap digital di Indonesia,” tambahnya.

Dalam kuartal pertama tahun 2021, kerja sama Kaspersky dan BSSN telah memperlihatkan dampak. Di periode tersebut Kaspersky telah menggagalkan 9.639.740 malware yang tersebar di jaringan internet Indonesia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related