Kinerja Positif, SBI Tebar Dividen Rp 251,78 Miliar

marketeers article
Kinerja Positif, SBI Tebar Dividen Rp 251,78 Miliar (FOTO:PT SBI)

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau SBI menetapkan penggunaan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 839 miliar dan pembagian dividen 30% dari laba bersih senilai Rp 251,78 miliar atau naik 14% dari 2021. Selain menyetujui pembagian dividen dan perubahan pengurus perseroan, rapat juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Tingginya inflasi yang turut disebabkan oleh resesi global dan mengakibatkan kenaikan harga komoditas, memengaruhi penurunan permintaan pasar semen domestik pada kuartal pertama 2023 yang terkontraksi -6,5% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berakhirnya masa liburan hari raya dan cuaca yang memasuki musim kemarau, diharapkan menjadi momentum perbaikan permintaan bahan bangunan terutama dari pasar retail pada kuartal kedua hingga akhir tahun 2023.

Penurunan permintaan pasar domestik turut memengaruhi volume penjualan semen dan klinker perseroan yang terkontraksi 8% dari 3,3 juta ton menjadi 3,1 juta ton pada kuartal I tahun 2023. Meski demikian, volume penjualan beton jadi (ready-mixed concrete) dan agregat mengalami peningkatan  yang cukup signifikan yang didorong oleh geliat proyek pembangunan strategis dan konstruksi sektor swasta. Perseroan pun berhasil mendulang peningkatan pendapatan menjadi Rp 2,92 triliun pada kuartal pertama 2023.

BACA JUGA: Volume Penjualan Turun, Pendapatan SBI Naik Tipis

Mengatasi tantangan industri dan pasar ke depan, Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo mengatakan perusahaan akan memperkuat fokus pada empat aspek, yaitu Operational Excellence, Process & Asset Optimization, Sustainable Development, serta People & Leaders. Selain memperkuat sinergi dengan SIG dalam optimalisasi produksi dan distribusi serta pengelolaan pasar dan harga, SBI juga memperluas kapabilitas perseroan untuk peningkatan utilisasi melalui proyek pengembangan fasilitas dermaga dan sarana produksi di Tuban, Jawa Timur yang ditargetkan selesai pada awal tahun 2024 mendatang.

Fasilitas ini merupakan peluang untuk menyasar potensi pasar ekspor hingga 1 juta ton semen di Amerika Serikat melalui kerja sama strategis dengan TCC. Proyeksi kebutuhan semen di Amerika Serikat mencapai sekitar 112 juta ton pada tahun 2025, di mana lebih dari 20% pasokannya diperoleh dari impor. 

“Saat ini, selain beberapa negara yang sudah menjadi tujuan ekspor di antaranya, seperti Bangladesh dan Australia. Perseroan juga sudah mengekspor klinker ke Filipina dan Australia yang termasuk dalam jejaring pasar TCC, yang merupakan pasar yang cukup stabil dengan harga jual yang bagus”, ujar Lilik dalam keterangannya, Senin (15/5/2023). 

BACA JUGA: Kondisi Pasar Terkontraksi, SBI Catat Laba Meningkat 17,6%

Selain ekspor, sinergi antara SBI, SIG dan TCC juga mendorong pengenalan dan pemanfaatan solusi-solusi inovatif seperti solusi stabilisasi tanah untuk memperbaiki kondisi tanah lunak. Dengan demikian, SBI berpeluang memperluas penjualan semen dengan memanfaatkan potensi pasar baru ini.

Bersama TCC, SBI mulai memperkenalkan solusi stabilisasi tanah kepada sektor pertambangan, untuk mengatasi berbagai masalah terkait tanah di area tambang secara efektif, efisien, aman dan menurunkan risiko kecelakaan. Tak hanya sektor pertambangan, namun potensi besar ini terdapat di berbagai wilayah di Indonesia seperti di lokasi IKN di Kalimantan, jalan-jalan umum dan proyek-proyek kereta api di Sumatra. Hal ini merupakan realisasi lainnya dari kerjasama strategis yang berfokus pada peningkatan penelitian dan pengembangan solusi-solusi berkelanjutan. 

Potensi profitabilitas juga dikelola SBI melalui operasional yang efisien, bunga yang lebih rendah dari konversi utang konvensional ke sustainability linked loan, serta inovasi yang menghadirkan solusi-solusi inovatif untuk berbagai kebutuhan pembangunan pelanggan. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Related