Kota-Kota di Indonesia Makin Melek Lingkungan

marketeers article
Sumber: https://thinkgreenthinkclean.files.wordpress.com/2015/03/recycle-bins-singapore.jpg

Penghargaan Adipura akan segera digelar. Sementara, penjurian penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini sedang berlangsung di Jakarta, dari 18 – 20 Juni 2016. Pihak KLHK menilai, makin banyak kota di Indonesia yang mampu menunjukkan komitmennya pada lingkungan.

“Ada kemajuan signifikan dari tahun ke tahun. Paling tidak dari sisi keikutsertaan pemerintah daerah, misalnya, meningkat dari tahun lalu. Tahun lalu ada 72 kepala daerah dan sekarang yang ikut 108 kepala daerah. Ini tentu menggembirakan sekali,” ungkap R Sudirman, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK kepada Marketeers.

Sudirman mengatakan,  Adipura ini menjadi ajang konkret untuk menguji seberapa besar komitmen para kepala daerah dalam mewujudkan kepeduliannya pada lingkungan. “Ujian mereka ada di sini, apakah mereka benar-benar bekerja atau tidak untuk lingkungan di daerah masing-masing, khususnya terkait sampah dan kebersihan,” kata Sudirman.

Apa yang baru dari Adipura tahun ini? Sudirman mengatakan, unsur yang baru adalah dampak dari rebranding Adipura yang sudah dilakukan. Penilaian Adipura diperluas menjadi beberapa bagian, yakni Adipura Buana, Adipura Kirana, Adipura Paripurna, dan Adipura Bakti.

Adipura Buana mengacu pada kota yang layak huni (livable city) yang menggabungkan unsur sosial dengan lingkungan, seperti kebijakan, fasilitas, proses, kolaborasi, advokasi, dan inisiatif. Adipura Kirana mengacu pada kota yang memiliki daya tarik (attactive city), baik dalam perdagangan, turisme, dan investasi. Adipura Paripurna sebagai penghargaan tertinggi untuk kota yang memenuhi dua kriteria tersebut. Sedangkan Adipura Bhakti mengacu pada apresiasi pada bupati atau walikota terbaik yang dinilai progresif, kolaboratf, dan kreatif.

“Saat ini, kami menilai yang paling penting bagaimana mereka bisa membangun budaya di masyarakat yang peduli lingkungan. Kami juga berharap para pengusaha swasta turut mendukung ini karena anggaran negara yang terbatas. Tak hanya itu, kepala daerah harus kreatif dan produktif. Termasuk mampu menjamin penegakkan hukum di daerahnya. Ini semua jadi kunci keberhasilan,” pungkas Sudirman.

Related