Key performance indicator atau KPI adalah alat pengukuran kinerja yang paling umum digunakan oleh perusahaan, baik skala kecil, menengah, hingga besar. KPI ini sering kali dijadikan acuan apakah target perusahaan sudah mampu tercapai atau masih perlu usaha lebih dan perbaikan.
Dengan adanya KPI, perusahaan dapat mengukur ketercapaiannya secara kuantitatif. KPI ini bisa diterapkan untuk bagian apapun dalam perusahaan, mulai dari top management, divisi keuangan, operasional, penjualan hingga pemasaran.
Hasil data dalam KPI tersebut bisa menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan selanjutnya ketika pihak manajemen akan melakukan pengambilan keputusan di setiap strategi perusahaan. Dengan begitu, strategi yang didesain berdasarkan data pun akan jauh lebih akurat dan tepat sasaran.
Untuk memahami apa itu KPI lebih dalam, simak artikel berikut ini.
Apa yang dimaksud KPI?
Melansir dari Forbes, key performance indicator atau KPI adalah target pengukuran yang mengidentifikasikan bagaimana performa kinerja dari seseorang atau bisnis dalam mencapai tujuan.
Selain itu, dalam Investopedia juga menyebutkan KPI mampu mengukur keseluruhan kinerja dalam jangka panjang.
Ini membuat KPI dapat mendorong perusahaan untuk berfokus pada keberlanjutan yang tidak hanya berorientasi pada jangka pendek saja.
KPI pun harus ditetapkan dengan baik, terukur, dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Salah satunya dapat selaras dengan metode SMART yang terdiri dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound.
KPI Anda harus memiliki tujuan spesifik, dapat diukur, bersifat realistis dan layak tercapai, relevan, dan memiliki waktu yang juga spesifik.
BACA JUGA: SMART Goals: Strategi Efektif Capai Target dan Tujuan Karier
Manfaat menerapkan KPI
Terdapat banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan KPI, berikut di antaranya:
1. Real-time monitoring
KPI yang sedang berjalan dapat dievaluasi oleh pihak manajemen secara berkala untuk mengetahui sudah sejauh mana progres yang dilakukan.
2. Menghindari penundaan
KPI menjadi target yang harus dikejar oleh tim Anda. Dengan adanya KPI, tim akan lebih menyadari batas waktu yang harus dicapai.
Anda akan lebih mudah melakukan tracking apakah proyek telah berjalan atau belum.
3. Mudah diformulasikan
KPI haruslah sederhana dan tepat sasaran dengan menggunakan berbagai formulasi dan rumus yang bisa diadopsi oleh perusahaan. Ada banyak metode pengukuran yang bisa digunakan, perusahaan hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan.
BACA JUGA: Balanced Scorecard: Kinerja Perusahaan Tidak Hanya Sekadar Keuangan
Penerapan KPI
KPI dapat diterapkan dalam divisi dan industri apa pun dan kapan pun. KPI bisa diposisikan sebagai target yang dapat membawa perusahaan Anda mencapai tujuannya.
Berikut beberapa contoh KPI yang umum digunakan oleh perusahaan:
1. KPI Sales
– Pertumbuhan penjualan
– Pertumbuhan leads
– Rata-rata waktu konversi
– Tingkat akuisisi pelanggan
– Tingkat retensi pelanggan
2. KPI Marketing
– Jumlah traffic website dan media sosial
– Tingkat engagement di media sosial
– Jumlah likes dan comments media sosial
– Tingkat kepuasan pelanggan
– Tingkat return on marketing investment (ROMI)
3. KPI Human Resources
– Tingkat produktivitas karyawan
– Tingkat kepuasan karyawan
– Biaya pelatihan karyawan
– Tingkat karyawan loyal
– Tingkat kehadiran karyawan
KPI Finance
– Net profit margin (NPM)
– Return on Investment (ROI)
– Pertumbuhan pendapatan
– Perputaran piutang (account receivable turnover)
– Return on Equity (ROE)
BACA JUGA: Bingung Menetapkan KPI? Ini 4 Tips Membuat KPI agar Target Tercapai!
Demikianlah penjelasan mengenai KPI yang perlu Anda mulai terapkan dalam perusahaan. Apabila perusahaan beroperasi tanpa adanya tolok ukur, maka kesuksesan atau kegagalan perusahaan pun akan sulit diukur.
Dengan adanya KPI, bisnis akan jauh lebih mudah dievaluasi, bahkan apabila tiba-tiba terjadi permasalahan, Anda akan dapat mengidentifikasinya dengan cepat.
Editor: Ranto Rajagukguk