Bagi banyak pelari pemula, race event sering kali menjadi ajang pembuktian diri. Semangat tinggi untuk “tidak mau kalah” kerap membuat mereka terburu-buru memilih kategori lomba yang belum tentu sesuai dengan kemampuan tubuhnya.
Kesalahan seperti ini pun banyak dilakukan para pelari pemula, menurut pelatih lari profesional Andy Sugiyanto.
Andy mengungkapkan bahwa salah satu kesalahan yang kerap dilakukan pelari pemula, khususnya anak muda adalah terlalu ambisius dalam memilih kategori lomba.
“Sering kali, pelari baru ingin ikut kategori yang dianggap keren atau sudah diikuti teman-temannya, tanpa mempertimbangkan kondisi fisik pribadi. Padahal, setiap orang punya titik awal dan kemampuan berbeda,” ujar Andy dalam konferensi pers Kick-off ISOPLUS Run Series 2025 di Jakarta, Selasa (15/4/2025).
BACA JUGA Jalan Kaki Bisa Jadi Olahraga Alternatif Pengganti Lari
Andy menekankan pentingnya mempersiapkan diri secara bertahap sebelum mengikuti lomba jarak menengah seperti 5K atau 10K. Persiapan ini bertujuan bukan hanya untuk meningkatkan performa, tapi juga mencegah cedera.
“Hal yang harus diperhatikan adalah kesiapan tubuh dalam menempuh jarak tertentu dan menjaga daya tahan selama berlari. Ini tidak bisa disamaratakan, bahkan di antara pelari dengan level pengalaman yang mirip sekalipun,” tambahnya.
Andy menjelaskan, program latihan yang diberikan kepada pelari pun harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Faktor seperti kecepatan, ritme (pace), dan jarak tempuh tiap individu perlu diperhatikan secara spesifik.
“Walaupun dua orang berada di level yang sama, bukan berarti program latihannya harus sama. Tubuh mereka bisa merespons latihan secara berbeda, jadi harus dipersonalisasi,” kata Andy.
BACA JUGA Berapa Jarak Lari yang Ideal per Minggu? Tetapkan dengan 7 Aturan Ini
Andy juga menyarankan agar pelari meningkatkan kapasitas fisiknya secara perlahan, mulai dari latihan kecepatan hingga endurance untuk jarak yang lebih jauh.
Proses persiapan ini penting, bukan hanya untuk kesehatan, tapi juga bisa menjaga semangat agar tidak mudah bosan setelah mencapai target awal.
Sementara bagi pelari yang sering ikut race, Andy menyarankan untuk tetap latihan rutin guna mengasah performa.
“Latihan yang terstruktur dan bertahap bisa membantu kita memahami tubuh sendiri, tahu batas kemampuan, dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat. Ditambah dengan nutrisi yang tepat, hasilnya tentu akan jauh lebih optimal,” tutup Andy.
Editor: Eric Iskandarsjah Z