Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Titiek Puspa, penyanyi legendaris berusia 87 tahun, meninggal pada Kamis (10/4/2025) usai menjalani perawatan intensif sejak dilarikan ke rumah sakit pada 26 Maret lalu.
Pemeriksaan medis menunjukkan adanya pendarahan di otak bagian kiri. Akan tetapi, keluarga mengatakan sebelumnya tak ada gejala seperti sulit bicara, yang biasanya ditunjukkan pengidap pendarahan otak pada umumnya.
Pihak keluarga tidak membeberkan lebih lanjut mengenai jenis pendarahan otak yang dialami Titiek Puspa. Namun, menurut American Stroke Association, pendarahan intraserebral adalah jenis stroke hemoragik yang paling umum dan bisa terjadi tiba-tiba tanpa gejala awal yang jelas.
BACA JUGA: Studi Ungkap Mikroplastik Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
Tekanan darah tinggi yang tak terkontrol menjadi faktor risiko utama jenis pendarahan yang satu ini. Gejala pendarahan intraserebral sering kali muncul secara tiba-tiba dan tanpa peringatan lebih awal.
Gejala perdarahan intraserebral akan bertambah makin parah seiring berjalannya waktu, setidaknya dalam kurun 30–90 menit saja. Terlebih pada usia lanjut, pembuluh darah menjadi lebih rapuh.
Bila tekanan darah meningkat, risiko pecahnya pembuluh darah otak pun meningkat. Karena itulah, lansia dengan hipertensi kronis rentan mengalami perdarahan otak bahkan tanpa aktivitas berat atau cedera.
BACA JUGA: Benarkah Merendam Wajah ke Air Es Bermanfaat bagi Kesehatan?
Perdarahan intraserebral bisa dicegah dengan menjaga tekanan darah tetap stabil. Hipertensi adalah faktor risiko utama, sehingga penting untuk rutin memeriksa tekanan darah, mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, dan tidak menghentikan pengobatan tanpa konsultasi medis.
Selain itu, pola makan sehat rendah garam, kaya sayur dan buah, serta olahraga ringan secara rutin seperti jalan kaki atau bersepeda juga sangat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah.
Gaya hidup sehat juga berperan besar dalam pencegahan. Menghindari rokok dan alkohol, serta mengelola stres melalui meditasi atau aktivitas menyenangkan dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Lansia dan orang dengan riwayat hipertensi juga disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan otak secara berkala, terutama jika memiliki gejala seperti sering pusing, mudah lelah, atau gangguan bicara.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz