Mengenal Skizofrenia, Gangguan yang Dialami Ibu Bunuh Anak di Bekasi

marketeers article
Ikustrasi ibu bunuh anak di Bekasi alami skizofrenia (Foto: 123rf)

Seorang ibu di Bekasi tega membunuh anak kandungnya sendiri dengan cara menusuknya berulang kali pada Kamis (7/3/2024). Usai menjalani pemeriksaan, pihak kepolisian menyebut perempuan berinisial SNF itu mengidap skizofrenia.

Hasil pemeriksaan psikologis ibu berusia 25 tahun tersebut menunjukkan bahwa ia mengalami gangguan emosi dan persepsi, delusi, halusinasi, serta pikiran terorganisir. Sebelum dilakukan pemeriksaan, ternyata ia juga sudah menunjukkan gelagat aneh.

Sehari sebelum kejadian, sang suami mengungkapkan bahwa SNF sempat pergi ke Bandara Soekarno-Hatta bersama anaknya. Pihak kepolisian lantas menambahkan alasan SNF pergi ke bandara ialah karena mendapat panggilan atau bisikan gaib.

BACA JUGA: Belajar dari Lucas Eks NCT, Ini 3 Cara Membantu Orang yang Depresi

Pihak kepolisian pun menyebut bisikan gaib yang dialami SNF sebagai halusinasi. Ini memang merupakan salah satu pertanda skizofrenia, sebagaimana diungkapkan laman Halodoc. Berikut ulasan selengkapnya mengenai gangguan psikologis ini:

Apa Itu Skizofrenia?

Skizofrenia ialah gangguan kejiwaan kronis yang membuat pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap.

Umumnya, mereka akan menunjukkan gejala psikosis berupa kesulitan membedakan antara kenyataan dengan pikiran sendiri.

Penderita skizofrenia berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian pada usia muda karena gangguan ini umumnya disertai penyakit lain, seperti penyakit jantung, diabetes, atau infeksi. Selain itu, penderita skizofrenia juga rentan melakukan percobaan bunuh diri.

Hingga saat ini, para ahli belum bisa memastikan penyebab dari skizofrenia. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang memiliki kaitan dengan gangguan kesehatan mental ini, salah satunya ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamin pada otak.

BACA JUGA: Mengenal Cherophobia, Perasaan Takut akan Bahagia

Selain itu, pengidap kelainan mental ini juga memiliki perbedaan pada struktur dan fungsi otak ketimbang seseorang yang tidak memiliki masalah kejiwaan. Di antaranya berupa ventrikel otak berukuran lebih besar dari orang normal, atau lobus temporalis yang berukuran lebih kecil.

Gejala Skizofrenia

Gejala skizofrenia terbagi menjadi dua kategori, yaitu positif dan negatif. Gejala negatif muncul ketika muncul ketidakmampuan untuk melaukan hal-hal yang dialami orang normal, seperti konsentrasi, pola tidur normal, dan motivasi hidup menghilang.

Sedangkan, gejala positif termasuk perubahan perilaku dan pola pikir pengidap skizofrenia. Ini ditandai dengan perubahan persepsi yang mengakibatkan penderita berperilaku tidak wajar, seperti halusinasi, delusi, serta kekacauan pola pikir dan perilaku.

Adapun ciri khas orang yang mengidap gejala skizofrenia, antara lain terlihat apatis dan buruk secara emosi, tidak peduli terhadap penampilan diri sendiri, bahkan menarik diri dari pergaulan.

Mereka juga biasanya mengurangi emosi dalam nada suara atau ekspresi wajah. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala yang demikian, segera konsultasikan ke dokter. Nantinya, dokter akan mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat bila benar terindikasi mengalami skizofrenia.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS