Mengintip Model Bisnis Multilokal Godrej Indonesia, Berhasil Percepat Inovasi

marketeers article

Kondisi pandemi menuntut pelaku bisnis untuk berinovasi dan bergerak agar bisa relevan dengan kondisi dan permintaan pasar. Sejak pandemi melanda, sektor kesehatan menjadi sorotan dengan fokus konsumen yang mengarah pada produk penunjang kesehatan dan kebersihan. Menjadikan sektor ini peluang sekaligus tantangan.

Godrej Indonesia membaca kondisi ini secara cermat. Dalam waktu singkat, perusahaan consumer goods asal India ini menanggapi permintaan produk kebersihan dan kesehatan dengan menghadirkan Saniter. Rangkaian produk higienis ini diklaim efektif membunuh bakteri dan virus.

Strategi model bisnis multi-lokal menjadi cara Godrej menghadirkan inovasi produk baru dalam jangka waktu singkat. Akhil Chandra, Presiden Direktur Godrej Indonesia mengatakan Saniter dikembangkan selama kurang dari 30 hari.

“Secara umum, brand membutuhkan waktu pengembangan sekitar 12-24 bulan sebelum diluncurkan. Namun, kondisi pandemi begitu mendesak dan perusahaan harus bersikap sangat cepat untuk memenuhi ekspektasi pasar,” kata Akhil.

Model bisnis multi-lokal adalah penggabungan antara bisnis multinasional dan lokal yang dianut Godrej Indonesia. Akhil mengklai bahwa model bisnis ini lebih research-friendly. Hal ini disebabkan kesiapan Godrej yang menyediakan pusat R&D di setiap negara operasionalnya.

Contohnya Indonesia, Godrej membangun pusat riset dan pengembangan sendiri yang bekerja sama dengan peneliti lokal dan internasional. Strategi ini menyebabkan Godrej mampu berinovasi menciptakan produk baru sesuai dengan kebutuhan di negara operasional tersebut.

Selain itu, model bisnis ini juga diperkuat dengan dibangunnya pabrik lokal. Dengan demikian kanal distribusi bisa lebih kuat dan proses birokrasi pun lebih sederhana.

Saniter menjadi contoh keberhasilan Godrej dalam praktik model bisnis multilokal. Sejak diluncurkan pada Maret 2020, Saniter diklaim berhasil menjadi pemimpin pasar untuk kategori air/surface disinfectant  dan peringkat kedua di kategori hand sanitizers.

“Artinya, produk baru kami diterima dengan baik oleh konsumen Indonesia. Bersamaan dengan respons ini pun kami berupaya mengembangkan variasi produk seperti penambahan lini hand care, body care, pembersih permukaan benda, hingga detergen,” tutur Akhil.

Hingga kini, keberhasilan strategi multilokal yang dijalankan oleh Godrej di Indonesia dirasakan sangat besar efeknya terhadap bisnis secara keseluruhan. Godrej mencatat Indonesia sebagai pasar penting bagi perusahaannya.

Indonesia tercatat menyumbang hampir 20% dari pendapatan Godrej secara global. Sejak hadir pada tahun 2010, penjualan Godrej di Indonesia telah meningkat tiga kali lipat.

“Dengan strategi ini, kami membawa kualitas produk dan inovasi khas perusahaan multinasional ke ranah lokal, sehingga menghadirkan produk yang relevan dengan target pasar, mempercepat inovasi, dan memperkuat distribusi pemasaran,” tutup Akhil.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related