Menilik Perbedaan Huawei Seri Mate Dengan Seri P

marketeers article

Saat ini, Huawei tercatat sebagai salah satu produsen smartphone terbesar di dunia. Sampai kuartal tiga tahun ini, Huawei berhasi mengapalkan 200 juta unit smartphone. Di tengah penurunan pasar smartphone global, Huawei berhasil tumbuh secara volume. Dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 50.3% di kuartal pertama tahun 2019, Huawei berhasil berada di tingkat atas pasar global.

“Salah satu alasan mengapa produk Huawei berhasil tumbuh adalah karena portfolio yang menyeluruh, termasuk smartphone kelas atas dengan seri Mate dan P, serta kelas menengah dan bawah dengan seri Nova dan Y,” kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director, Huawei Consumer Business Group.

Huawei menciptakan perbedaan di antara seri yang tersedia di pasar. Terutama untuk dua seri flagship, seri Mate dan P. Seri P lebih menargetkan mereka yang peduli pada desain, warna baru, dan kemampuan mengambil foto. Seri Mate fokus pada pixel dan performa. Seri Mate selalu didesain dengan teknologi proses yang paling kuat dan canggih yang menentukan standar baru untuk ponsel generasi berikutnya.

Mate, seperti kata dalam Bahasa Inggris yang berarti “teman” atau “kawan”, diciptakan untuk lebih dari sekadar perangkat yang kuat, tapi juga teman dalam setiap momen berharga konsumen. Dari pertama kali diperkenalkan di tahun 2013 dengan nama Ascened Mate, hingga yang terbaru tahun ini yaitu Mate 30, Huawei berkomitmen untuk menciptakan standar baru dalam setiap area, mulai dari desain estetika hingga perangkat keras dan inovasi perangkat lunak.

Seri terbaru dari produk Mate adalah Huawei Mate 30 Pro. Bagi Huawei seri ini  memiliki penampilan dan performa tidak seperti ponsel lainnya. Terinspirasi oleh prinsip desain minimalis, Huawei Mate 30 Pro menampilkan contoh yang tepat bagaimana desain estetika menyatu dengan teknologi.

“Huawei Mate 30 Pro adalah untuk mereka yang special yang menghargai teknologi, yang menginspirasi dan terinspirasi oleh inovasi, dan yang siap untuk menghadapi hal-hal di luar kemungkinan,” tutup Khing Seng.

Editor: Sigit Kurniawan

Related