Pabrik Tetap Beroperasi, Ini yang Dilakukan Panasonic Selama Pandemi

marketeers article
Railway transportation of containers with Panasonic Corporation logo. Editorial 3D

Tak ingin menyerah di tengah kondisi pandemi, COVID-19 membuat PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) tetap beroperasi. Agar tetap kooperatif dengan pemerintah, PMI melakukan sejumlah langkah guna menjamin keselamatan seluruh pihak yang terlibat dalam aktivitas operasional.

Langkah pertama dilakukan dengan menysun aturan kesehatan dalam bentuk surat keputusan dengan berpedoman pada aturan pemerintah pusat maupun daerah.

Selain itu, PMI membentuk Gugus Tugas COVID-19. Gugus Tugas ini bertugas memastikan implementasi protocol kesehatan dan meningkatkan koordinasi pencegahan COVID-19 di tingkat perusahaan.

Optimalisasi penggunaan teknologi informasi diterapkan guna meminimalisir pertemuan fisik.

“Perusahaan melakukan pengaturan kerja selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pandemi COVID-19 dengan memfasilitasi akses IT untuk memudahkan karyawan bekerja dari rumah,” jelas Ketua Gugus COVID-19 PT PMI Kundrat Adriansyah di Jakarta, Jumat (15/05/2020).

Ia menambahkan, PMI juga memprioritaskan pengaturan kerja bagi karyawan yang berpotensi fatal jika terpapar COVID-19, seperti ibu hamil, penderita penyakit-penyakit degeneratif, jantung, paru-paru, atau karuawan yang berusia di atas 60 tahun.

Setiap area, mulai dari ruang kerja, pertemuan, produksi, hingga publik dibersihkan secara berkala dengan disinfektan. Tak lupa, masker dan vitamin disediakan untuk menjaga kesehatan karyawan.

“Kami mengapresiasi industri yang sudah melaksanakan protokol kesehatan. Terlebih PT. PMI merupakan salah satu industri yang telah berinisiatif membentuk Gugus Tugas COVID-19. Hal ini memang tidak mudah, apalagi untuk industri yang harus memperhatikan kondisi seluruh pekerjanya,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Jumlah karyawan PMI hingga saat ini mencapai 1.663 karyawan. Perusahaan ini juga menggerakkan rantai bisnis yang melibatkan sekitar 81 ribu orang, termasuk sales service, logistik, retail, dan industri pendukung.

Related