Padukan Slow Living dan Minimalisme untuk Nikmati 4 Manfaat Ini

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Di tengah gaya hidup modern yang serbacepat, banyak orang merasa terjebak dalam kesibukan yang tiada henti. Mulai dari pekerjaan, tanggung jawab rumah tangga, hingga tuntutan sosial, itu semua sering kali membuat kehilangan momen berharga dalam hidup.

Inilah sebabnya konsep slow living makin relevan, terlebih lagi jika dipadukan dengan prinsip minimalisme. Minimalisme tidak hanya soal mengurangi jumlah barang yang dimiliki, tetapi juga menyederhanakan cara Anda menjalani hidup.

Penulis How a Minimalist Life Yields Maximum Joy, Julia Ubbenga membagikan pandangannya mengenai sejumlah manfaat yang dirasakan saat menerapkan slow living melalui minimalisme. Dirangkum dari blog pribadinya, richinwhatmatters.com, berikut ulasannya:

BACA JUGA: 10 Tips Menerapkan Minimalisme di Tengah Kehidupan Modern

Membantu Menata Diri

Salah satu keuntungan dari slow living adalah memberikan ruang untuk introspeksi. Dalam ritme hidup yang lambat, Anda punya kesempatan untuk mengevaluasi kembali prioritas dan tindakan sehari-hari.

Kesibukan yang berlebihan sering kali membuat Anda merasa kewalahan dan kehilangan arah. Namun, dengan slow living, Anda bisa menyadari apakah aktivitas tersebut benar-benar sejalan dengan nilai-nilai hidup yang Anda pegang.

Meningkatkan Rasa Syukur

Hidup yang serbacepat sering kali membuat seseorang lupa untuk bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup. Pikiran cenderung terfokus pada tugas-tugas berikutnya, sehingga momen-momen sederhana terlewat begitu saja.

Slow living pun memungkinkan Anda untuk menikmati keindahan dalam hal-hal kecil. Dengan konsep ini, Anda dapat lebih menghargai waktu, keluarga, dan pengalaman sederhana yang sering kali diabaikan.

BACA JUGA: Tren Kesehatan Seksual, Hotel For Play Hadirkan Ruang Fantasi Positif

Memperbaiki Kualitas Hubungan

Dampak positif dari slow living adalah meningkatnya kualitas hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda. Kesibukan sering kali membuat Anda hanya fokus pada pencapaian pribadi, sehingga hubungan dengan keluarga dan teman menjadi kurang terjaga.

Dengan mempraktikkan minimalisme dan slow living, Anda jadi memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk benar-benar hadir bagi orang lain. Anda bisa mendengarkan dengan lebih baik, berbicara dengan lebih tulus, dan mempererat ikatan dengan orang-orang terdekat.

Mengalihkan Pelarian ke Hal Positif

Saat hidup terlalu sibuk, seseorang mungkin akan mencari pelarian untuk mengatasi rasa stres. Entah itu dengan bermain media sosial, menonton serial tanpa henti, atau berbelanja impulsif, perilaku ini menjadi bentuk pelampiasan atas kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Dengan slow living, Anda memiliki ruang untuk mengenali kebutuhan emosional dan fisik secara lebih baik. Anda dapat menggantikan kebiasaan pelarian dengan aktivitas yang lebih sehat dan produktif, seperti membaca, bermeditasi, atau sekadar menikmati waktu bersama orang tersayang.

Demikianlah sejumlah manfaat dari menerapkan slow living melalui minimalisme yang bisa Anda rasakan dalam kehidupan. Jadi, tertarik untuk mulai menerapkannya?

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS