Peran Konser Musik dalam Mendatangkan Pundi-Pundi bagi Merek

marketeers article
Peran Konser Musik Dalam Mendatangkan Pundi-pundi Bagi Merek (FOTO: 123RF)

Penggunaan musik sudah terbukti berdampak positif dalam membuat konsumen mengingat nama merek. Musik terbukti mampu membantu konsumen dalam mengasosiasikan merek. 

Ini dibuktikan oleh temuan yang dipaparkan Kantar Research dari pustaka data miliknya. Analisis pustaka data milik Kantar menunjukan 61 merek terbantu, melalui musik, lebih diingat oleh konsumen. 

Sementara itu, tanpa bantuan musik, ada 50 merek yang diingat konsumen. Dari sisi penggunaan, baru 59 merek yang memanfaatkan musik untuk membantu konsumen lebih mudah mengasosiasikan merek.

Tidak hanya berpengaruh pada konsumen, para pendatang konser ini, sebanyak 76% lebih memilih merek yang berpartisipasi, mensponsori, dan menggelar konser musik, dibandingkan merek lain menurut data Momentum Worldwide. Selain itu, para pendengar musik melalui berbagai platform alias streamers dalam laporan ini, sebanyak 74% lebih memilih merek yang melakukan giveaway atau bagi-bagi hadiah seperti tiket konser musik, atau melakukan sponsorship sebuah konser musik.

BACA JUGA: Melalui Sport Marketing, Prudential Sukses Tingkatkan Popularitas

Peluang-peluang inilah yang menandai munculnya geliat konser dari berbagai merek. Tidak hanya membangun kesadaran konsumen tentang merek, konser musik mampu mendatangkan keuntungan lain bagi merek. 

Hal ini yang dilakukan oleh PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir alias JNE. JNE menggandeng musisi jenama Slank untuk menggelar konser di tujuh kota. 

Adapun konser ini digelar di Solo, Surabaya, Bali, Pekanbaru, Lampung, Bandung, dan mengakhiri pagelaran di Jakarta pada tanggal 23 Juni nanti. Filosofi dari tur konser ini adalah selebrasi album Tujuh dari Slank yang sudah menginjak usia 25 tahun. 

Kurnia Nugraha, Head of Promotion & Activation Dept JNE menjelaskan alasannya mengapa konser menjadi sarana promosi yang dipilih dan mengapa Slank menjadi musisi yang ditunjuk untuk bekerja sama. Dia menjelaskan JNE dan Slank mampu menjalin simbiosis mutualisme, baik JNE sebagai perusahaan logistik, dan Slank sebagai musisi. 

Slank sebagai musisi selalu memiliki bawaan yang tergolong banyak untuk setiap konser, dan JNE sendiri mengakomodasi kebutuhan tersebut. Selain itu, baik keduanya merupakan merek senior, dengan JNE yang berusia 33 tahun dan Slank yang sudah 40 tahun berkarya.

Ini juga yang dilakukan PT Asia Health Energy Beverages melalui merek Kratingdaeng. Merek ini menggandeng musisi yang sudah cukup senior, yakni NOAH. 

Sama seperti JNE, merek ini menilai NOAH sudah cukup senior di dunia musik sehingga mampu merepresentasikan merek Kratingdaeng, yang juga sudah cukup mapan di industri minuman berenergi. Keduanya menggelar konser tur yang akan dihelat di empat kota, dengan NOAH sebagai bintang utamanya. 

Konser sebelumnya sudah digelar di Purwakarta pada akhir Februari. Selain itu, Kratingdaeng dan Noah meluncurkan lagu anthem kampanye #BebaskanEnergimu yang merupakan gubahan ulang dari lagu populer Noah, yaitu “Cobalah Mengerti.” 

Lagu ini tidak diaransemen ulang, hanya diubah pada bagian liriknya sesuai dengan permintaan perusahaan. Chief Marketing Officer PT Asia Health Energy Beverages Ricky Suhendar mengakui konser serta lagu menjadi cara yang mudah untuk menyampaikan pesan merek kepada konsumen. 

Terlebih, dengan audiens dari NOAH sendiri dari beragam kalangan, pendapukan NOAH untuk merepresentasikan merek juga dinilai cocok. Pembuatan anthem juga membantu merek mempertahankan posisi top of mind di mata konsumen sebagai minuman berenergi usai pagelaran konser usai.

BACA JUGA: BMW Terapkan Entertainment Marketing lewat Java Jazz Festival 2023

Di sisi crowd tentunya menggandeng musisi senior yang sudah memiliki komunitas yang cukup kuat, mampu menarik audiens yang luas. Baik konser yang sudah dilaksanakan, yakni konser Slank di Solo, Surabaya, Bali, dan konser NOAH yang digelar Purwakarta dinilai sukses. 

Ricky melihat konser NOAH memiliki potensi yang besar dalam mendorong penjualan produk merek. Sementara itu, Kurnia melihat konser dengan Slank, meski belum usai sepenuhnya, sudah mampu melampaui ekspektasi perusahaan. 

Melalui program tukar resi dengan tiket, ini mampu mendorong akuisisi konsumen baru, bahkan mendorong pelanggan untuk masuk program loyalitas milik perusahaan. Belum lagi pembelian merchandise Slank juga mampu menaikkan volume pengiriman dari perusahaan.

“Kami melihat ada pertumbuhan 20-30% dari volume pengiriman, bila dibandingkan waktu tidak ada kampanye. Dari akuisisi konsumen, konsumen baru lebih dari 30%. Ketika mereka tahu bisa mendapatkan tiket dengan menjadi anggota, akhirnya banyak yang menjadi pelanggan baru meskipun konser belum digelar di kota itu,” ucap Kurnia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related