Permintaan Chip Anjlok, Laba Bersih TSMC Diprediksi Turun 27%

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: 123rf)

TSMC, produsen chip asal Taiwan dijadwalkan melaporkan kinerja kuartal II tahun 2023 pada Kamis (20/7/2023). Dalam periode itu, laba bersih produsen chip tersebut diprediksi merosot hingga 27% akibat masalah ekonomi global sehingga menekan permintaan semikonduktor.

Dilansir dari Reuters, Selasa (18/7/2023), TSMC yang merupakan produsen chip kontrak terbesar dan pemasok utama Apple serta Nvidia kemungkinan melaporkan laba bersih untuk periode April-Juni sebesar T$ 172,53 miliar (US$ 5,58 miliar), turun dari T$ 237,0 miliar pada tahun sebelumnya, menurut rata-rata dari 21 analis yang disurvei oleh Reuters.

Perkiraan penurunan laba sebagian mencerminkan kinerja yang kuat pada tahun sebelumnya, saat perusahaan masih menikmati permintaan pascapandemi COVID-19 yang tinggi. Para analis di Fubon Investment Taiwan mengharapkan kuartal kedua menjadi titik terendah dalam siklus penurunan saat ini. 

BACA JUGA: AS Siapkan UU Genjot Produksi Chip, Ini Komentar TSMC

Akan tetapi, situasi seharusnya membaik pada kuartal III, meskipun masih lebih lemah dari biasanya karena pasokan yang terus bertambah. Salah satu manajer keuangan senior Taiwan mengatakan laba kuartal III TSMC akan melonjak kembali mengingat ekspektasi permintaan AI dan peluncuran iPhone baru menjelang musim belanja liburan akhir tahun.

“Taiwan tidak terlalu diuntungkan oleh kendaraan listrik karena pasarnya ada Cina dan sebagian besar pemasok kendaraan listrik ada di Cina. Akan tetapi, kecerdasan buatan adalah cerita yang berbeda,” katanya.

“Taiwan akan mendapatkan manfaat terbesar dari AI karena seluruh rantai pasokan AI dapat ditemukan di sini,” ujarnya.

BACA JUGA: TSMC Mulai Produksi Massal Chip 3nm di Taiwan

Kuartal kedua biasanya merupakan periode penjualan yang lambat bagi industri teknologi. Permintaan biasanya meningkat pada kuartal ketiga dan menjelang musim belanja akhir tahun.

TSMC, perusahaan terdaftar paling berharga di Asia mencatatkan kenaikan laba bersih yang mengejutkan pada kuartal pertama, yaitu naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, itu masih merupakan pertumbuhan kuartalan terkecil sejak pertengahan 2019 karena masalah ekonomi global merusak permintaan terhadap chip.

Bulan lalu, perusahaan mengatakan permintaan yang meningkat cepat untuk aplikasi AI mendorong banyak pesanan dan mereka memperkirakan performa yang lebih baik pada paruh kedua tahun ini dibandingkan paruh pertama. Outlook yang cerah untuk aplikasi AI sebagian mendorong kenaikan saham TSMC di bursa Taipei hingga hampir 30% sejauh ini, melampaui kinerja pasar secara umum yang naik sekitar 22%.

Berdasarkan perhitungan Reuters, pendapatan TSMC kuartal II diprediksi mencapai T$ 480,8 miliar.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related