Product Placement: Iklan Promosi yang Pasti Dilihat oleh Target Audiens

marketeers article
product placement | sumber: 123rf

Jika sedang menonton film dan drama, mungkin Anda sering kali melihat merek besar nangkring dalam beberapa sesi di film tersebut. Merek tersebut muncul, menjadi bagian dari cerita, dan menarik perhatian audiens. 

Itulah strategi marketing yang disebut product placement. Tak jarang juga, merek tersebut digunakan oleh sang artis yang membuat merek makin menarik dan secara tidak langsung membangun persepsi bahwa artis juga menggunakan merek tersebut. 

Iklan ini menjadi terlihat sangat organik dan natural, bukan? Product placement telah sejak lama menjadi andalan bagi para merek bermodal tinggi untuk membangun brand awareness dan brand recognition di mata para penonton.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai product placement, simak penjelasannya pada artikel di bawah ini:

Apa itu product placement?

Menurut Investopedia, product placement adalah bentuk periklanan merek produk atau layanan yang ditampilkan dalam sebuah produksi konten yang menargetkan audiens dalam jumlah besar. Strategi ini cenderung cukup efektif karena pemasaran yang dilakukan akan terintegrasi secara organik, terlihat mulus, dan natural dalam sebuah konten yang secara tidak langsung akan pasti dilihat oleh penonton.

Product placement ini juga disebut sebagai embedded marketing yang mana perusahaan membayar konten komersial yang berkaitan dengan produknya yang disisipkan ke dalam konten nonkomersial, seperti film, TV, majalah, buku, video game, dan berbagai konten media lainnya. 

Penonton yang sedang mengonsumsi sebuah konten akan secara positif terpengaruhi oleh merek yang tampil di layar kacanya, sehingga terbangun persepsi mengenai merek tersebut.

BACA JUGA: 5 Strategi Jitu Sukseskan Product Launch Campaign

Keunggulan product placement

Banyak iklan yang bermunculan bisa membuat audiens merasa kesal, tidak relevan, dan menjadi tidak tertarik dengan isi pesan yang disampaikan dalam iklan. Ini membuat iklan menjadi tidak efektif untuk dilakukan. 

Product placement dapat membantu merek untuk dapat lebih dekat dengan audiens, engage, dan memiliki jangkauan yang jauh lebih luas. Iklan jenis ini tidak bersifat memaksa. 

Merek hadir di hadapan audiens tanpa bisa dilewati begitu saja. Bahkan, merek yang hadir dalam sebuah tontonan menarik menjadi lebih mudah untuk dinikmati oleh audiens. 

Oleh karena itu, strategi periklanan tersebut akan dilihat oleh audiens Anda. Mereka akan terikat secara emosional dengan alur cerita yang dibuat. 

Customer experience saat melihat sebuah merek beriklan akan terlihat sangat seamless dan soft-selling.

BACA JUGA: Prototype: Rancangan Awal Sebuah Produk agar Sukses di Pasar

Contoh product placement dalam film

Jika Anda pencinta film Hollywood, maka Anda tidak akan asing lagi melihat berbagai merek besar masuk menjadi bagian dalam konten. 

1. Jurassic World

Film yang populer ini cukup banyak menghadirkan merek-merek dalam alur ceritanya. Beberapa merek di antaranya adalah Mercedes Benz, Samsung, Apple, Pandora, Starbucks, Coca Cola, Converse hingga Nike. 

2. Avengers: Endgame

Film Avengers menjadi salah satu film terlaris yang memiliki banyak penggemar. Audi sebagai produk otomotif asal Jerman juga ikut andil dalam strategi product placement yang muncul dari awal hingga akhir cerita. Audi menampilkan mobil fully-electric Audi E-Tron GT.

3. James Bond 

Film James Bond menjadi sebuah film yang sangat kuat berkaitan dengan produk mobil supercar yang kuat, tahan banting, mahal, cepat, dan berteknologi tinggi.

Beberapa merek mobil sudah ikut dalam cerita yang dibangun dalam film James Bond, antara lain: Aston Martin DB5, Aston Martin DB10, Ford hingga Mustang Mach 1.

Tidak hanya itu, drama dan film Indonesia pun sudah sangat ramai dibanjiri oleh product placement yang sering kali menyita perhatian para penontonnya. 

Strategi ini juga bisa disebut masih sangat layak untuk dilakukan, terutama bagi produk baru yang butuh untuk membangun brand awareness dan brand recognition. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah biaya yang bisa dibilang cukup besar jika Anda ingin memasukkannya dalam sebuah film. 

Anda bisa mencari konten media lain yang bisa Anda masuki dan sesuai budget. Selain film, drama, sinetron, Anda juga bisa memasuki konten-konten di YouTube dan podcast sebagai wadah beriklan secara organik melalui product placement. 

BACA JUGA: Merasa Buntu? Ini 4 Cara Membuat Konten yang Menarik di Media Sosial

Editor: Ranto Rajagukguk

Related