Transisi Energi, PLN Jalin Kemitraan Pembiayaan dengan Bank Investasi Asia

marketeers article
Kerja sama PT PLN (Persero) dengan AIIB. Sumber gambar: Kementerian BUMN.

PT PLN (Persero) menandatangani dokumen kemitraan pembiayaan dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Selain PLN, perusahaan negara yang ikut menandatangani kerja sama kemitraan yaitu PT SMI (Persero).

Penandatanganan ini dilakukan ketiganya di sela-sela acara 2023 AIIB Annual Meeting di Sharm El-Sheikh, Mesir, untuk bekerja sama membahas rencana mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia.

BACA JUGA: Dorong Kolaborasi Transisi Energi, PLN Gelar Nusantara Power Connect

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan menuturkan kerja sama kemitraan merupakan hal yang diperlukan bagi partisipasi sektor swasta dalam pendanaan agenda iklim. Sebab, menjawab kebutuhan atas energi bersih diperlukan dukungan dan kerja sama dalam menyediakan pendanaan yang tepat.

“Ini adalah langkah yang kami nantikan untuk menemukan solusi perubahan iklim. Sebagai lembaga keuangan yang dioperasikan dengan lebih bersih, ramah lingkungan, dan ramping,” ujar Sri Mulyani melalui keterangannya, Rabu (27/9/2023).

BACA JUGA: Transisi Energi di ASEAN Butuh Investasi US$ 1,5 Triliun pada 2030

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kolaborasi dan kemitraan menjadi kunci penting untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. Maka, PLN akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak demi mewujudkan peralihan energi dari berbasis fosil ke energi baru terbarukan dan berkelanjutan.

“Dukungan pembiayaan tentu sangat penting untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. Kemitraan ini tentu dapat mewujudkan komitmen PLN dalam upaya meningkatkan porsi energi terbarukan ke bauran energi di Indonesia,” ujarnya.

Darmawan mengatakan selama 3,5 tahun terakhir ini PLN telah bertransformasi dalam membangun kelistrikan lebih hijau yang berbasis pada energi baru terbarukan (EBT). Hal itu dimulai dengan perusahaan merancang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) lebih hijau dan membatalkan rencana 13,3 Gigawatt (GW) PLTU berbasis batu bara.

Selain itu, komitmen penuh PLN dalam transisi energi juga diwujudkan dengan perencanaan RUPTL kelistrikan nasional dengan penambahan 51,6% pembangkit dari EBT. Perseroan terus berinovasi dalam melakukan akselerasi pengembangan EBT di Tanah Air sampai dengan 75% atau sebesar 60 GW di tahun 2040 dari total kapasitas kelistrikan keseluruhan.

“Upaya ini sejalan dengan target Net Zero Emissions di tahun 2060. PLN sekarang tidak hanya berfokus menyediakan energi listrik tetapi juga fokus pada lingkungan,” ujar Darmawan.

Presiden AIIB Jin Liqun menambahkan kemitraan ini untuk memfasilitasi transisi Indonesia demi pembangunan berkelanjutan dan mengatasi tantangan perubahan iklim. Melalui kemitraan ini dapat mendorong Indonesia menjadi negara terdepan dalam memimpin transisi energi dari berbasis fosil ke energi baru terbarukan di kawasan.

“Ini adalah dekade yang penting untuk aksi perubahan iklim. Melalui kerja sama dengan para pemain energi utama di Indonesia, AIIB berencana untuk membuka dan memobilisasi modal tambahan untuk meningkatkan akses energi ramah lingkungan ke negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara,” ujar Jin Liqun.

Dia mengatakan AIIB berencana memberikan pendanaan jangka panjang untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengoperasionalkan transisi menuju energi dengan rendah karbon. Pembiayaan ini dinilai akan melengkapi upaya nasional dan multilateral yang sudah ada, seperti kemitraan dengan JETP sekaligus mendorong pendekatan transisi energi yang komprehensif dan terintegrasi di Indonesia.

Selanjutnya, usai penandatangan kemitraan, AIIB, PLN dan SMI akan menjajaki peluang untuk persiapan proyek, berbagi pengetahuan, peningkatan kapasitas, dan bantuan teknis di bidang transisi energi.

“Dengan saling memanfaatkan keahlian teknis dan sumber daya keuangan, ketiga lembaga tersebut berkomitmen untuk mempercepat penerapan teknologi energi ramah lingkungan dan berkontribusi terhadap masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia,” ujar Jin Liqun.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related