Tugas Rumah Bareskrim POLRI Menunjukkan Realita Kinerja dan Memperbaiki Persepsi

marketeers article

Sebagai lembaga publik, Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim POLRI) memerlukan persepsi yang baik terhadap masyarakat. Tidak hanya berhubungan dengan nilai kinerja, tapi juga berhubungan dengan citra Bareskrim. Dalam marketing, citra begitu penting untuk dimiliki brand dan organisasi karena menyangkut kepercayaan konsumen. Dalam konteks Bareskrim adalah masyarakat.

MarkPlus, Inc. melalui riset independen yang dilakukan pada 19 November sampai dengan 3 Desember 2020 berupaya melihat kepuasan pengguna dan persepsi publik terhadap Bareskrim POLRI. Riset ini melibatkan 1.502 responden masyarakat umum yang diambil secara daring dari tiga lapisan generasi, yaitu Gen X (41-55 tahun), Gen Y (26-40 Tahun), Gen Z (18-25 Tahun).

Dari data yang didapatkan, MarkPlus Inc. melihat bahwa publik menilai kinerja pelayanan Bareskrim pada angka 3,96. Artinya, Barekskrim dinilai positif dalam hal kinerja pelayanan. Pun dalam budaya pelaksanaan kerja, publik menilai pada angka 3,35 yang juga tergolong baik.

“Secara keseluruhan, Bareskrim berhasil mendapatkan nilai rata-rata persepsi publik terhadap kinerjanya sebesar 3,75 dari 6 yang artinya dianggap baik. Namun, masih tidak setinggi kepuasan pengguna layanan Bareskrim yang mencapai 4, 85. Ada gap yang harus diperhatikan untuk meningkatkan persepsi publik dan memperbaiki kinerja Bareskrim di masa depan,” kata Taufik, Deputy Chairman MarkPlus, Inc.

Dalam persepsi kinerja, sumber daya manusia (SDM) bisa menjadi kunci Bareskrim untuk meningkatkan persepsi kinerja di mata publik. Hal ini harus dibarengi dengan komunikasi yang tepat bahwa kenyataannya budaya kerja di Bareskrim sudah cukup tinggi.

“SDM Bareskrim harus do extra mile agar secara kualitatif pemberitaan di media dan sikap kerja SDM Bareskrim bisa mencerminkan kinerja yang baik dari waktu ke waktu. Jadi, perbaiki komunikasinya sehingga gap antara kinerja riil dan persepsi bisa diatasi,” tutur Jacky Mussry, CEO MarkPlus Institute.

Tantangannya adalah publik masih menganggap persepsi adalah kenyataan. Apalagi dengan mudahnya publik tergiring persepsi yang ada di media sosial. Selain itu yang terutama adalah peningkatan komunikasi untuk membangun persepsi publik. Mengingat persepsi publik khususnya di era digital sangat berpengaruh terhadap citra suatu instansi.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related