Uni-Charm Pimpin Pasar Popok Tanah Air

marketeers article
Anak adalah harta yang paling berharga. Untuk itulah, saat seorang bayi lahir ke dunia, orang tua selalu memberikan kebutuhan yang prima untuk mereka. Tak heran, bisnis yang berkaitan dengan bayi menjadi bisnis yang empuk, termasuk untuk kategori popok.
 
Masaki Isibashi, Marketing Manager PT Uni-Charm Indonesia, perusahaan yang memproduksi popok bermerek Mamy Poko mengatakan, pasar popok di Indonesia tumbuh hingga 20% per tahun. Pertumbuhan itu ditopang oleh meningkatnya kelas menengah di Indonesia yang banyak menyerap produk popok sekali pakai.
 
Market share Mamy Poko berada di urutan pertama dengan menguasai 64,5%. Posisi ini kami dapatkan sejak tahun 2007, di mana kami saat itu mengeluarkan produk popok untuk kelas ekonomi menengah ke bawah, alias untuk SES C, D, bahkan E,” paparnya kepada Marketeers, di Jakarta, Selasa, (22/9/2015).
 
Dalam menggarap pasar popok Tanah Air, Masaki mengklaim bahwa Uni-Charm selalu lebih dahulu menjadi pionir dalam inovasi produk. Dia mencontohkan, Uni-Charm menjadi satu-satunya pemain popok saat ini yang mengeluarkan popok untuk bayi dengan berat lahir rendah atau prematur.
 
“Selain popok bayi, kami juga memproduksi popok bagi orang dewasa dan lansia, yaitu Lifree. Pertumbuhan popok tersebut sangat tinggi sekali, sebab konsumen lansia mulai menggunakan produk ini,” lanjutnya.
 
Sebelumnya, Presiden Direktur Uni-Charm Indonesia Masaaki Takahashi mengatakan, perusahaannya menduduki peringkat ketiga penjualan produk perawatan bayi dengan pangsa pasar 9,1% di Indonesia. 
 
Pria asal Jepang tersebut mengaku, untuk pasar global, terutama di kawasan Amerika dan Eropa, Uni-Charm mesti menghadapi persaiangan yang ketat dari P&G dan Kimberly Clark.
 
Sedangkan di dalam negeri, Uni-Charm juga dikepung oleh persaingan dari berbagai pemain, di antaranya PT Softex Indonesia lewat merek Sweety, PT Kao Indonesia dengan merek Merries, dan P&G dengan Pampers.
 
Selain itu, merek popok Goo.n besutan Daio Paper Corp yang selama ini produknya diimpor dari Thailand, bakal mengoperasikan pabriknya di Jawa Barat, pada kuartal pertama tahun depan. Adapun total investasi perusahaan Jepang tersebut sebesar US$ 8,1 juta.
 
 
 
Editor: Hendra Soeprajitno

Related