Usai RUPS Tahunan, Bank Banten Ungkap Kenaikan Nilai Aset

marketeers article
Momen foto bersama para direksi usai RUPS Tahunan Bank Banten 2022 (FOTO: Bank Banten)

PT Bank Pembangunan Daerah Banten atau Bank Banten menyampaikan sejumlah catatan kinerja termasuk kenaikan aset dan pendapatan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2022. Terlepas masih adanya tantangan akibat pandemi bagi perekonomian Indonesia, sepanjang tahun 2021, Bank Banten mampu menorehkan kinerja lebih baik berdasarkan indikator tersebut.

Menurut catatan perusahaan, kenaikan nilai aset Bank Banten mencapai 65,7% menjadi Rp 8,85 triliun berdasarkan data per 31 Desember 2021 yang disampaikan pada RUPS Tahunan pada Rabu (11/5/2022). Tercatat, taksiran aset Bank Banten pada 31 Desember 2020 hanya menyentuh kisaran Rp 5,34 triliun. Indikator ini menjadi salah satu pencapaian positif terlepas Bank Banten belum mencatatkan laba pada tahun buku 2021.

Faktor pendorong kenaikan nilai aset Bank Banten seperti disampaikan dalam RUPS Tahunan tersebut adalah perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK). Ada lonjakan dana simpanan nasabah secara signifikan dari Rp 2,58 triliun pada 31 Desember 2020 menjadi Rp 4,64 triliun berselang setahun kemudian, atau mencapai 79,8%.

“Perseroan berhasil melalui tahun 2021 dengan baik dan menunjukkan ketangguhan segenap Banteners dalam fase akselerasi pertumbuhan ini. Direksi menghargai kepercayaan para pemegang saham khususnya Pemerintah Provinsi Banten dan PT Banten Global Development. Begitu juga para pemegang saham publik dan arahan segenap Dewan Komisaris,” kata Plt Direktur Utama sekaligus Direktur Bisnis Bank Banten Cendria Tj. Tasdik dalam keterangan resminya.

Catatan penanda performa positif Bank Banten di luar kenaikan aset perusahaan dalam RUPS Tahunan adalah kenaikan pendapatan baik bunga bersih ataupun pemasukan operasional selain bunga. Pendapatan bunga bersih Bank Banten tumbuh 90% secara year on year (yoy), dari Rp 35,23 miliar menjadi Rp 67,02 miliar. Adapun pendapatan operasional selain bunga naik dari Rp 28,7 miliar menjadi Rp 41,85 miliar dalam kurun waktu serupa.

Berkat kenaikan pendapatan baik bunga bersih maupun dari sektor operasional selain bunga membuat Bank Banten mampu menekan rugi periode berjalan setelah pajak bersih sebesar 20,88%. Selain itu, perusahaan juga mampu melakukan efisiensi operasional dengan memangkas beban bunga menjadi Rp 241 miliar atau berkisar 27,7%.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related