Woodka, Merek Lokal yang Lahir Dari Tugas Kuliah

marketeers article

Merek lokal terus menunjukkan gigi. Semakin massive-nya teknologi yang dimanfaatkan membuat merek asal Indonesia mulai banyak yang lahir dan bertumbuh. Salah satu karya datang dari PT Woodka Kreasi Muda Bangsa atau yang kerap dikenal Woodka. Berdiri sejak tahun 2013, Woodka menjadi merek lokal yang sukses diminati generasi muda hingga saat ini. Menariknya, perusahaan berdiri dari salah satu mata kuliah wajib yang dialami oleh para pendirinya.

Ogiv Ghifari, Co-Founder sekaligus CEO Woodka menyampaikan bahwa berangkat dari tugas wajib tersebut, dirinya dan para pendiri lainnya melihat pasar yang terus berkembang untuk produk yang ditawarkan. Mereka selanjutnya memutuskan untuk menjalankan dan meningkatkan  bisnis ini sampai sekarang.

“Awalnya tidak terpikir bahwa kami bisa sampai di sini. Namun seiring waktu, kami ingin mendapat pembuktian atas apa yang telah kami buat dengan melihat penerimaan masyarakat. Kami ingin terus menangkap peluang-peluang baru dengan inovasi yang kami hadirkan melalui semangat kewirausahaan. Harapannya, inovasi ini dapat mendorong generasi muda untuk menjadikan merek lokal sebagai ‘raja’ di negaranya sendiri,” ujarnya pada acara Campus Marketeers Club yang berlangsung secara virtual pada Jumat, (18/02/2022).

Woodka merupakan merek jam tangan berbahan dasar kayu dengan tali yang bisa diganti. Nama Woodka terinspirasi dari kata “Wood” yang berarti kayu dan “Ka” dari kata Karya. Pemilihan material didasari oleh para pendiri di belakang merek Woodka yang menyukai material kayu. Pada praktiknya, Woodka memiliki tiga pilar utama dalam proses bisnisnya.

Pertama nature, yang dilihat dari material yang digunakan yakni kayu dari alam. Kedua local, yang mana Woodka selalu belajar untuk menjadi merek yang hidup dengan mengangkat kearifan lokal. Ketiga fun, dengan pembawaan merek yang menyenangkan dan penuh warna untuk mendukung gaya hidup dan aktivitas para generasi muda.

“Akan ada banyak hal baru untuk dijelajahi, dengan demikian selalu ada hal baru yang kita berikan dengan tetap mempertahankan gaya khas Woodka,” imbuh Ogiv.

Sebagai bentuk komitmennya, merek jam tangan berbahan dasar kayu ini tak hanya mengangkat elemen kearifan lokal pada setiap desain yang dihadirkan. Tapi juga melibatkan pengrajin lokal pada proses pembuatannya. Tak sampai situ, Woodka ikut mengangkat kultur lokal dengan berkolaborasi bersama merek lokal lain maupun para seniman Tanah Air.

Sedangkan bentuk komitmennya terhadap kelestarian lingkungan, Woodka memilih untuk menggunakan material kayu yang sisa untuk diolah sebagai jam tangan maupun kemasannya. “Selain sustainability ada pada proses produksi, kami juga terus mengusahakan teknologinya ke arah sana,” tegas Ogiv.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related