Baidu, perusahaan teknologi asal Cina mengantongi pendapatan sebesar 34,95 miliar yuan atau setara US$ 4,92 miliar pada kuartal IV 2023. Realisasi itu mengalami kenaikan 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dilansir dari Reuters, Rabu (28/2/2024), pencapaian itu juga sejalan dengan perkiraan rata-rata analis sebesar 34,97 miliar yuan yang disurvei oleh LSEG. Sementara itu, laba bersih yang disesuaikan naik 44% menjadi 7,76 miliar yuan, dibandingkan 5,37 miliar untuk periode yang sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Baidu Integrasikan Chatbot Ernie ke Samsung Galaxy S24
Capaian itu mengalahkan perkiraan analis sebesar 6,32 miliar yuan. Sebagai mesin pencari terbesar di Cina, Baidu menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari iklan.
Namun, seiring dengan melambatnya perekonomian Cina dan pengeluaran konsumen yang lebih sedikit, Baidu makin banyak berinvestasi dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
BACA JUGA: Baidu Akan Mulai Ramaikan Pasar Smartphone Pekan Depan
Pada Maret tahun lalu, perusahaan meluncurkan ERNIE Bot yang mirip dengan ChatGP untuk menangkap potensi teknologi tersebut. Baidu mengatakan layanan AI ERNIE sudah mulai berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan.
“Sepanjang tahun 2023, kami membuat kemajuan signifikan dalam memajukan ERNIE dan ERNIE bot, memperbarui produk dan layanan kami, dan mencapai terobosan dalam monetisasi,” kata Robin Li, founder dan CEO Baidu.
BACA JUGA: Bakal Luncurkan Chatbot Ernie Bot, Saham Baidu Meroket
Saham perusahaan yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) naik 0,4% sebelum bel penutupan perdagangan.
Pendapatan pemasaran online Baidu tumbuh 6% menjadi 19,2 miliar yuan. Untuk kuartal tersebut, laba bersih yang disesuaikan sebesar 21,86 yuan per American Depositary (ADS), dibandingkan 15,25 yuan per saham setahun sebelumnya.
Ini melebihi estimasi rata-rata analisis sebesar 17,87 yuan per ADS, menurut LSEG.
Editor: Ranto Rajagukguk