Harga Sewa Gedung Perkantoran DKI Jakarta Merosot, Efek WFH?

marketeers article

Colliers memproyeksikan harga sewa gedung perkantoran terus menurun pada tahun ini. Banyak perusahaan yang kini menerapkan kebijakan efisiensi dengan melakukan pengurangan sewa lahan yang berimbas pada turunnya permintaan akan hunian perkantoran.

Hal ini juga dipicu oleh penyebaran virus COVID-19 yang semakin meningkat. Sehingga, diberlakukan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk perkantoran yang berada di DKI Jakarta.

Selain itu, pandemijuga menyebabkan beberapa rencana pembangunan untuk gedung perkantoran mundur dari waktu yang telah dijadwalkan. Jadwal penyelesaian konstruksi bangunan mengalami keterlambatan. Meski ada beberapa kasus pembangunan yang jadwalnya meleset, namun pada area central business district (CBD) tercatat ada dua bangunan yang telah beroperasi, yakni Trinity Tower atau Daswin Tower.

Sayangnya, dua bangunan ini tetap tidak dapat mengatrol jumlah kumulatif angka ruang kantor yang grafiknya terus menurun tahun ini. Tingkat hunian perkantoran menurun rata-rata sudah di bawah angka 80%. Perlambatan sudah terjadi sejak tahun 2019, namun puncaknya terjadi pada akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021.

“Tingkat hunian area CBD pada kuartal dua (Q2) tahun 2021 akan mengalami penurunan sebesar 1,1% secara quarter to quarter (QoQ), sehingga tingkat hunian hanya sekitar 79,2%. Sementara, di luar area CBD tingkat hunian menjadi 78,4% atau turun 1,2% QoQ,” ungkap Ferry Salanto, Head of Research Departmen Colliers Indonesia.

Proyeksi ini menunjukan permintaan untuk bangunan perkantoran di wilayah CBD dan di luar CBD Jakarta masih akan menurun karena pasokan yang tinggi. Saat ini, rata-rata tingkat hunian di CBD berada pada angka 79,2% dan di luar CBD 78%, angka ini akan menurun sekitar 2% hingga akhir tahun.

Ferry juga menilai bisnis perkantoran terus menurun dan harus segera dilakukan optimalisasi serta mengurangi pengeluaran. Di sisi lain, pada bisnis co-working space diprediksi masih memiliki masa depan yang cukup cerah. Pasalnya, faktor fleksibilitas yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri.

Dengan adanya penurunan angka hunian akibat pengurangan luas kantor, berpengaruh juga pada harga jual dan sewa. “Tarif sewa perkantoran di Jakarta terlihat menunjukan tren penurunan. Tercatat, angka penurunan hingga 20% sejak tahun 2016 hingga memasuki kuartal dua tahun 2021,” tutup Ferry.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related