Momentum Iduladha sering kali membawa kebahagiaan lewat pembagian daging kurban. Namun, ada satu tantangan yang kerap muncul di dapur, yaitu daging kurban alot sehingga membuat proses memasak jadi lebih lama dan mengurangi kenikmatan saat menyantapnya.
Menanggapi hal tersebut, Reisi Nurdiani, dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, pun membagikan berbagai tips berlandaskan penjelasan ilmiah untuk mengolah daging kurban agar empuk tanpa mengurangi nilai gizinya.
Untuk menghindari tekstur daging yang alot, Reisi menyarankan agar daging diberi pengempuk alami sebelum dimasak. Bahan-bahan ini mudah ditemukan dan sudah lama dikenal ampuh, seperti daun pepaya dan nanas.
BACA JUGA: Jadi Buah Paling Enak se-Asia Tenggara, Ini Resep Olahan Manggis
“Daun pepaya mengandung enzim papain yang mampu memecah jaringan protein pada daging. Cukup dihancurkan, dibalurkan ke daging, lalu diamkan beberapa saat sebelum dimasak,” jelas Reisi, dikutip dari ipb.ac.id, Selasa (3/6/2025).
Alternatif lainnya adalah nanas, sebab buah ini mengandung enzim bromelin yang memiliki efek serupa. Reisi menyarankan agar masyarakat mengoleskan nanas yang sudah diparut ke daging untuk membuatnya empuk sekaligus menambah aroma segar pada masakan.
Beberapa bahan lain yang juga bisa digunakan sebagai pengempuk alami, antara lain kiwi, jahe, dan daun pandan. Meskipun tidak sepopuler pepaya dan nanas, bahan-bahan ini bisa menjadi alternatif jika tersedia di rumah.
BACA JUGA: 5 Makanan Kaleng Hemat dan Praktis yang Wajib Ada di Dapur Anak Kos
Bukan hanya bahan alami, Resisi menyebut teknik memasak juga berperan penting. Potongan daging dengan serat alot seperti paha dan betis sebaiknya dimasak dengan suhu sedang dalam waktu lama atau menggunakan teknik slow cooking.
“Kalau ingin lebih cepat, bisa menggunakan panci presto. Hasilnya tetap empuk dan waktu memasak lebih singkat,” sarannya.
Namun, ia mengingatkan agar tidak semua bagian daging dimasak terlalu lama. Untuk bagian yang memang sudah empuk seperti tenderloin, waktu memasak sebaiknya tidak berlebihan karena justru bisa membuat teksturnya jadi keras.
Tips terakhir, Reisi menyarankan untuk memotong daging sesuai dengan jenis masakan yang akan dibuat. Misalnya, untuk olahan sate, potongan sebaiknya kecil dan agak tipis agar cepat matang serta tidak kehilangan banyak zat gizi.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita