Nama Quentin Jakoba sedang ramai diperbincangkan di X. Bukan hanya karena perannya sebagai pelatih fisik Timnas Indonesia yang baru saja direkrut oleh Patrick Kluivert, tapi juga foto-fotonya yang dijadikan bahan meme warganet.
Semua ini bermula saat Jakoba mengeklaim akan bergabung sebagai pelatih fisik Timnas Indonesia melalui Instagram Stories. Dari sinilah, warganet mulai menemukan foto-foto lawas di akunnya dan menjadikan itu sebagai meme.
Namun, siapa sebenarnya Quentin Jakoba? Berikut ulasan tentang sosok pelatih fisik yang kini jadi sorotan publik:
BACA JUGA: Kiprah Alex Pastoor yang Disebut Jadi ‘Otak’ Strategi Timnas Indonesia
Profil Quentin Jakoba
Quentin Jakoba adalah warga negara Belanda yang lahir pada 19 Desember 1987. Sebelum meniti karier sebagai pelatih, ia menjadi pemain sepak bola yang membela beberapa klub, seperti FC Eindhoven (2008-2009), Kozakken Boys (2009-2014, 2015-2020), dan ASWH (2014-2015).
Selain bermain di level klub, Jakoba juga pernah memperkuat Timnas Curacao. Pengalaman inilah yang kemudian menjadi awal mula keterlibatannya dalam dunia sepak bola internasional.
Setelah pensiun sebagai pemain, Jakoba beralih menjadi pelatih fisik. Karier kepelatihannya ini dimulai di Kozakken Boys, sebuah klub di kasta keempat Liga Belanda, pada periode 2020 hingga 2021.
BACA JUGA: Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Begini Rekam Jejak Patrick Kluivert
Keahliannya dalam menjaga kebugaran pemain membuat Patrick Kluivert merekrutnya sebagai pelatih fisik Timnas Curacao pada 2020. Selama tiga tahun bersama Timnas Curacao, Jakoba bekerja di bawah arahan pelatih-pelatih ternama, seperti Guus Hiddink, Remko Bicentini, dan Art Langeler.
Ia juga sempat melatih di NAC Breda (2021-2022) dan klub Liga Turki, Adana Demirspor (2023), sebelum akhirnya bergabung dengan Timnas Indonesia. Sebagai pelatih fisik, tugas utama Jakoba adalah menjaga kebugaran para pemain agar tetap optimal di lapangan.
Bersama Patrick Kluivert dan staf lain, seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat, Jakoba diharapkan dapat membantu meningkatkan performa Timnas Indonesia.
Editor: Ranto Rajagukguk