Megawati Hangestri Pertiwi dipastikan tidak melanjutkan kariernya di Liga Voli Korea bersama Red Sparks untuk musim 2025-2026 mendatang. Pihak klub sudah mengonfirmasi bahwa pevoli asal Indonesia itu memilih kembali ke negaranya karena alasan pribadi.
“Mega memutuskan untuk pulang ke negara asalnya atau ke liga Asia Tenggara. Ibunya sedang sakit, dan ia merasa perlu untuk berada di samping keluarga,” ungkap seorang pejabat klub Red Sparks kepada MHN, dikutip Rabu (9/4/2025).
Menurut sang agen, kemungkinan Mega akan melanjutkan kariernya di liga Asia Tenggara atau bahkan Indonesia. Alasannya, pevoli kelahiran 20 September 1999 itu ingin lebih dekat dengan keluarganya.
BACA JUGA: Megawati Bikin Ratu Voli Korea Waswas Jelang Laga Internasional
Dengan kata lain, mulai musim depan, penggemar tak akan lagi melihat aksi Mega di liga Korea. Ia dijadwalkan meninggalkan Negeri Ginseng pada 10 April 2025.
“Ia sudah berbicara dengan ibunya lewat telepon dan memutuskan untuk kembali setelah lama tidak bertemu keluarga. Ia juga berencana menjalani perawatan lutut di Korea nanti,” ujar pihak klub.
Kabar ini tentu mengejutkan banyak penggemar, mengingat Mega menyumbang kontribusi luar biasa selama dua musim terakhir di V-League Korea Selatan. Tak sedikit pula yang menyayangkan keputusan Mega di tengah performanya yang gemilang.
BACA JUGA: Menanti Keputusan Megawati di Liga Voli Korea, Tetap Bersama Red Sparks?
Pada musim pertamanya (2023–2024) saja, Mega berhasil mencetak 736 poin dan membawa Red Sparks melaju ke babak playoff. Musim ini, prestasinya bahkan lebih baik.
Ia menempati posisi ketiga pencetak poin terbanyak dengan 802 poin, bahkan menjadi pemain dengan tingkat keberhasilan serangan tertinggi, yakni 48,06%. Kepiawaian Mega di lapangan membuat namanya makin bersinar, tak hanya di Korea tetapi juga di Tanah Air.
Kehadirannya di V-League pun membawa dampak besar bagi popularitas Red Sparks di Indonesia. Selain Mega, pemain asing Red Sparks lainnya, Bukirich, juga memutuskan hengkang.
Ia kini mencoba peruntungan di Eropa untuk mengembangkan kariernya di dunia voli.
Editor: Ranto Rajagukguk
