Menanti Keputusan Megawati di Liga Voli Korea, Tetap Bersama Red Sparks?

Masa depan Megawati Hangestri Pertiwi di Liga Voli Korea (V-League) masih menjadi tanda tanya. Spekulasi pun bermunculan setelah opposite spiker asal Indonesia yang membela Red Sparks itu tidak mengikuti seleksi pemain asing V-League, baik melalui kuota Asia maupun jalur reguler.
Sports Donga menyebut salah satu faktor yang memengaruhi masa depan Mega adalah aturan gaji di V-League. Pemain kuota Asia diketahui memiliki batas gaji maksimal US$ 150.000, yang tidak berubah meskipun sudah memasuki musim ketiga.
Jika Mega beralih ke status pemain asing penuh, batas gajinya berpeluang meningkat hingga US$ 250.000. Namun, Mega memilih untuk tidak mengikuti seleksi pemain asing, yang berarti tak bisa bermain untuk tim lain di V-League musim depan selain Red Sparks.
BACA JUGA: Megawati Jadi Pemain Voli Terbaik Dunia 2025 Versi Volleybox
“Situasi ini membuat Mega hanya memiliki dua opsi: tetap bersama Red Sparks atau mencari peluang baru di luar Korea,” tulis media asal Korea Selatan tersebut, dikutip Selasa (18/3/2025).
Dengan performanya yang luar biasa, Mega disebut-sebut mendapatk banyak tawaran dari klub di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Pulang ke Indonesia juga bisa menjadi pilihan, namun hingga kini, Mega belum memberikan pernyataan resmi soal masa depannya.
Untuk saat ini, Mega memilih fokus penuh pada playoff bersama Red Sparks. Terlebih dengan cederanya pemain asing utama, Bukiric, tanggung jawab pemain yang dijuluki “Megatron” itu di tim semakin besar.
BACA JUGA: PSSI Naturalisasi 3 Pemain Baru untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Intip Profilnya
Performa Gemilang Bersama Red Sparks
Sejak bergabung dengan Red Sparks pada musim 2023–2024 melalui kuota Asia, Mega langsung menunjukkan kelasnya. Ia membawa timnya ke babak playoff dengan catatan impresif, yakni peringkat ke-4 dalam kategori serangan keseluruhan, peringkat ke-2 dalam servis, dan sempat meraih penghargaan MVP dalam satu putaran.
Pada musim ini, performa Mega makin dominan. Dari 31 pertandingan (124 set), ia menempati peringkat ke-3 pencetak poin terbanyak (764 poin) dan menjadi yang terbaik dalam efektivitas serangan (47,43%), open attack (42,27%), serta serangan dari belakang (49,74%).
Dengan kontribusi sebesar ini, Mega sudah dianggap berada di level lebih tinggi dari kuota Asia, sejajar dengan pemain asing elite lainnya, seperti Silva (GS Caltex), Victoria (IBK Industrial Bank), dan Moma (Hyundai E&C).
Selain kontribusi teknis, Mega juga memiliki kepribadian yang ceria dan membawa energi positif bagi tim. Pelatih Red Sparks Ko Hee Jin bahkan mengakui bahwa keberhasilan timnya tak lepas dari peran besar dara kelahiran Jember, Jawa Timur tersebut.
Editor: Ranto Rajagukguk