Simak Tips 5W+1H Bagi Generasi Muda Dalam Memulai Karier

marketeers article

Memasuki masa transisi menjadi dewasa, generasi Z atau yang kerap disebut Gen Z sering kali menghadapi kebingungan, khususnya ketika berbicara soal dunia kerja. Pada acara Campus Marketeers Club yang bertajuk Kickstart Your Career, Feriani Chung selaku Chief Marketing Officer ZAP Clinic menyampaikan cerita seputar karier dan sekaligus tips terkait sebagai profesional.

Ia menyampaikan bahwa sebelum akhirnya bergabung di ZAP Clinic, ia telah memulai karier saat masih berstatus mahasiswa. Tepatnya, ia mulai di bidang marketing communication dan event organizer.  Sejak itulah ia menaruh hati pada dunia pemasaran.

Menurutnya, kehati-hatian diperlukan saat memilih pekerjaan pertama. Karena biasanya, pekerjaan pertama biasanya akan memengaruhi seseorang dalam memilih pekerjaan kedua dan seterusnya.  “Saat ini, saya melihat kebanyakan para Gen Z bingung untuk melangkah memilih karier seperti apa yang ingin mereka jajaki. Apakah karier sebagai profesional, atau menjadi seorang entrepreneur. Tapi, aku suka dengan karakter mereka yang sangat kreatif dan cenderung ingin berdampak untuk lingkungan sekitar,” ujar Feriani.

Para Gen Z sangat beruntung lahir di era teknologi digital yang sangat memudahkan hampir segala aspek kehidupan seperti sekarang. Mulai dari memenuhi kebutuhan, mendapat hiburan, bahkan dalam mencari informasi terkait dunia pekerjaan. Melihat hal ini, Feriani turut memberikan tips yang ia berikan judul 5W +1H Carrier Commitment Recipes yang dapat menjadi bekal para Gen Z mengambil keputusan dalam berkarier.

Pertama, what is your dream. Seseorang harus mengetahui seperti apa mimpi yang ingin diraih. Apakah ingin menjadi profesional atau entrepreneur. Menurut Feriani, saat ini seorang profesional juga bisa menjadi entrepreneur sekaligus. Jadilah keduanya atau yang dikenal dengan istilah employeepreneur.

Ia mengatakan, untuk menjadi seorang entrepreneur juga harus memiliki dasar dalam mengelola dan mengerti organisasi yang bisa dipelajari ketika bekerja sebagai profesional. Hal ini karena entrepreneur lebih dari sekadar berjualan, tapi ada sistem yang harus dikuasai. Begitupun sebaliknya. Menjadi seorang profesional  harus memiliki sikap entrepreneur yang jeli melihat peluang untuk berkembang.

“Seiring perjalanan karier, saya sering mencari tahu apa yang sebenarnya saya suka dan kontribusi seperti apa yang ingin saya berikan. Ternyata, saya menemukan bahwa saya sangat passionate dalam membangun sesuatu dari nol. Hal ini terlihat pada awal saya bergabung di ZAP Clinic yang saat itu hanya memiliki tujuh cabang hingga saat ini berhasil menghadirkan 50 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Saya senang ketika bisa menjadi bagian dari solusi,” ungkap Feriani.

Kedua, who is your role model. Menurutnya, baik untuk seseorang mengetahui siapa yang menjadi role model atau siapa yang mereka kagumi di sebuah bidang. Dengan begitu, seseorang bisa mengetahui bagaimana sosok yang menjadi role model tersebut meraih kesuksesan dan bahkan mampu menjadi motivasi untuk ikut berada di posisinya.

Ketiga, where you gonna start it. Dengan memahami darimana memulai sesuatu, seseorang akan mengetahui apa yang akan dipelajarinya. Karena sebuah perusahaan harus berjalan sesuai dengan visi misinya, seseorang harus lebih dulu memahami industri atau nilai perusahaan yang akan mereka jajaki.

Keempat, when you gonna stay and leave. Ketika telah bergabung di sebuah perusahaan, seseorang harus tau kapan harus bertahan dan kapan harus pergi. Menurut Feriani, sebagai karyawan harus bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan yang telah diberikan perusahaan dengan baik. 

“Ketika kita diberikan kontrak kerja, do your best. Kita harus memiliki komitmen untuk bisa memiliki karier yang bagus. Kita harus mengerti kapan waktu untuk bertahan dan bertanggung jawab dengan pekerjaan kita, serta kapan kita harus pergi dan meninggalkan zona nyaman kita. Karena enak dan tidak enaknya sebuah pekerjaan akan memberikan kita banyak sekali pelajaran,” tegas Feriani.

Kelima, why you gonna love it. Dalam memilih sebuah perusahaan, pelajari bagaimana cara untuk mencintai perusahaan tersebut. Mulai dari pelajari culture maupun nilai perusahaan yang diterapkan.

Keenam, how you manage the risk. Feriani mengungkap bahwa dalam berkarier pasti banyak ditemukan tantangan dan tidak akan selalu berjalan mulus. Oleh sebab itu, seseorang harus mampu mengelola risiko tersebut. Ia menyarankan at least bertanggung jawab atas komitmen yang dimiliki. Ia menambahkan bahwa sikap tersebut tak hanya berlaku bagi profesional, tapi juga bagi entrepreneur.

“Dalam berkarier, kita pasti akan menemukan never ending bumpy road. Dalam bekerja, yang kalian jual bukan hanya kemampuan saja, melainkan nama baik kalian yang ikut dipertaruhkan. Dengan begitu, kalian harus bisa mempertahankan nama baik kalian. Do your best and be curious dimanapun kalian berada, tapi jangan lupa untuk tetap rendah hati untuk mendengarkan opini dan feedback dari orang lain,” tutup Feriani.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related