Strategi Usaha Travel Hadapi Coronavirus

marketeers article
ILUSTRASI: 123RF

Coronavirus menjadi kasus yang menyita perhatian dunia dalam beberapa waktu terakhir. Penyebaran coronavirus yang berawal dari kota Wuhan di Cina diperkirakan mengancam ekonomi di berbagai negara. Hal itu dikarenakan lumpuh atau melambatnya perkembangan sejumlah sektor karena merebaknya coronavirus.

Cina dikenal sebagai salah satu distributor terbesar ponsel pintar dunia. Dan, karena kasus ini, distribusi ponsel pintar dunia diduga akan mengalami penurunan hingga 2%. Tidak hanya dari sisi teknologi dan perdagangan, coronavirus juga memengaruhi dan menjadi ancaman bagi dunia pariwisata.

Cina merupakan negara asal dari 135 juta wisatawan mancanegara (wisman) atau setara 10% turis dunia. Selain itu, Cina juga destinasi wisata yang populer dan sering dikunjungi. Merebaknya coronavirus membuat penurunan pergerakan wisman. Para pengusaha di bidang pariwisata pada akhirnya harus mencari cara untuk memastikan pasar mereka tidak lesu dalam situasi seperti ini.

Berusaha meminimalisir dampak yang dihadapi pada bisnis pariwisata mereka, PT Panorama Sentrawisata, Tbk., (Panorama) menggunakan cara pemetaan tantangan dan peluang. Meski tidak secara langsung mendapatkan dampak dari wabah coronavirus, Panorama yang tidak menargetkan Cina sebagai sourcemarket harus menhadapi persepsi pasar.

“Bagaimanapun pariwisata ini dipengaruhi persepsi, maka kita sebaiknya membangun persepsi positif bahwa Indonesia tetap sebagai destinasi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi,” ujar AB Sadewa, VP Brand & Communications Panorama.

Panorama aktif memberikan kabar terbaru kepada para mitranya di negara-negara yang menjadi sourcemarket mereka mengenai perkembangan positif pariwisata Indonesia. Startegi tersebut merupakan upaya yang dilakukan pada pilar bisnis inbound (penanganan wisman) mereka.

Sedangkan pada pilar bisnis outbond mereka yang fokus pada travel dan leisure, Panorama yang menyediakan paket wisata ke negara-negara luar tetap fokus pada produk mereka. Namun, mereka tidak lupa memberikan perlindungan terkait isu coronavirus yang berkembang dengan menyediakan asuransi perjalanan dan masker serta hand sanitizer. Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pelanggan selama berlibur.

Kendati telah melakukan upaya dari dalam perusahaan sendiri, Panorama berharap pemerintah bisa memberikan pernyataan bahwa Indonesia bebas dari coronavirus. Hal tersebut dapat membantu memperkuat persepsi wisman tentang Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related