Sudah Pernah Kena COVID-19, Apakah Bisa Tertular Lagi?

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan adanya tujuh kasus baru COVID-19 di Indonesia per 25-31 Mei 2025. Hal ini sontak membuat masyarakat was-was, bahkan tak sedikit yang mempertanyakan kemungkinan tertular lagi meski sebelumnya sudah terinfeksi.

Menjawab kerisauan tersebut, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan infeksi ulang COVID-19 memang tidak sering terjadi, tapi tetap ada kemungkinannya. Kondisi ini dikenal sebagai reinfeksi atau infeksi ulang.

Kasus reinfeksi bisa terjadi karena virus corona penyebab COVID-19, yaitu SARS-CoV-2, dapat mengalami mutasi seiring waktu. Mutasi ini lantas melahirkan varian baru, yang mungkin bisa menghindari sistem kekebalan tubuh, termasuk pada orang yang pernah terinfeksi sebelumnya.

BACA JUGA: Kenali Ciri Fisik dan Perilaku Hewan Kurban yang Sehat untuk Iduladha

Pada umumnya, infeksi ulang cenderung menunjukkan gejala yang lebih ringan dibandingkan infeksi pertama. Bahkan, dalam beberapa kasus, tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Namun, penting untuk tetap menjalankan protokol kesehatan karena ini bisa menular ke orang lain. COVID-19 menyebar terutama melalui droplet atau percikan cairan dari mulut atau hidung saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.

Penularan paling sering terjadi dalam jarak dekat, yakni kurang dari dua meter. Virus ini juga bisa menyebar lewat udara dalam bentuk aerosol di ruangan tertutup yang tidak memiliki ventilasi baik, serta melalui tangan yang menyentuh benda terkontaminasi lalu menyentuh wajah.

BACA JUGA: Konten “Tung Tung Tung Sahur” Bisa Berdampak Negatif pada Anak

Kenali Gejala COVID-19

Gejala COVID-19 bisa muncul dalam rentang 1 hingga 14 hari setelah paparan virus, dengan rata-rata 5–6 hari. Gejala umumnya meliputi demam, batuk kering, kelelahan, sakit tenggorokan, sakit kepala, kehilangan penciuman atau perasa, diare, hingga nyeri otot. Sementara itu, gejala serius yang perlu diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada, bibir atau wajah membiru, kebingungan, serta hilangnya kemampuan bicara atau bergerak. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan medis.

Langkah Pencegahan agar Tidak Tertular Lagi

Untuk mencegah infeksi ulang, baik bagi Anda yang pernah terjangkit maupun yang belum pernah terinfeksi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Hal yang paling utama adalah menggunakan masker dengan benar saat berada di tempat umum.

Selain itu, Anda juga perlu menjaga jarak minimal dua meter dari orang lain, menghindari kerumunan dan ruangan dengan ventilasi buruk, serta mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol minimal 60%.

Jangan pula menyentuh wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Tak kalah penting, bersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, atau ponsel.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS