Tetra Pak Soroti Dilema Keamanan Pangan Setelah Pandemi

marketeers article
Food quality control expert inspecting specimens of groceries in the laboratory

Dilema keamanan pangan masih menjadi permasalahan global selain pandemi COVID-19. Survei yang dilakukan Tetra Pak bersama lembaga riset Ipsos bertajuk Tetra Pak Index 2020 menunjukkan adanya peningkatan 10% dalam perhatian global tentang keamanan pangan dan persediaan makanan di masa depan.

Sebanyak 40% responden mengatakan, masalah keamanan pangan dan persediaan pangan di masa depan menjadi tiga masalah paling mengkhawatirkan pada tahun ini. Sementara itu, 64% responden mengidentifikasi COVID-19 sebagai masalah yang menyebabkan kekhawatiran terbesar mereka.

Disusul oleh kekhawatiran terhadap masalah lingkungan yang menurun dari 63% pada tahun 2019 menjadi 49% pada tahun ini. Kekhawatiran lainnya adalah masalah ekonomi yang meningkat dari 40% menjadi 47% pada tahun 2020.

Selain itu, sebanyak 50% responden tidak hanya percaya bahwa meningkatkan keamanan pangan adalah tanggung jawab produsen. Mereka melihat hal ini sebagai masalah nomor satu yang harus menjadi perhatian berbagai perusahaan saat ini maupun di masa depan.

“Pandemi COVID-19 telah mengganggu status quo, mempercepat tren, dan menciptakan lanskap baru kebutuhan dan peluang konsumen untuk dikembangkan oleh perusahaan,” kata Adolfo Orive, Presiden dan CEO Tetra Pak.

Secara khusus, industri perlu mengatasi dilema yang berkembang seputar keamanan pangan dan lingkungan. Selain itu, Adolfo juga menyoroti langkah ke arah tujuan ganda untuk memenuhi kebutuhan pangan dan melindungi planet ini.

Lebih lanjut, menurut penelitian, kesehatan sangat terkait dengan peningkatan masalah keamanan dan kebersihan makanan. Dua pertiga konsumen mengatakan bahwa agar tetap sehat mereka akan menjaga keamanan makanan. 60% responden global mengatakan bahwa mereka khawatir tentang higienitas dan kemanan makanan yang mereka beli.

Di Indonesia, pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan perilaku konsumen yang signifikan, termasuk minat baru pada masalah rumah dan keinginan akan pilihan makanan yang lebih sehat dan aman.

Michael Wu, Managing Director Tetra Pak Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia mengatakan, konsumen Indonesia juga semakin memahami nilai kemasan. Mereka kerap memastikan kebersihan, kenyaman, dan nutrisi makanan. Kolaborasi dengan pemangku kepentingan diperlukan untuk penyediaan produk makanan dan minuman yang bersih dan aman dikonsumsi.

Tetra Pak Index 2020 juga menemukan, sebanyak tiga perempat responden memberikan perhatian lebih pada sampah makanan. Dampak COVID-19 pada rantai pasokan telah mempercepat kesadaran akan limbah makanan sebagai masalah yang mendesak. Ada kemungkinan sentimen ini akan tumbuh di masa mendatang, karena dunia berusaha untuk memberi makan populasinya yang terus bertambah.

“Konsumen menyebut pengurangan limbah makanan sebagai masalah lingkungan nomor satu yang dapat mereka pengaruhi dan salah satu dari tiga prioritas teratas bagi produsen. Tetapi pelabelan yang membingungkan adalah penghalang. Hal ini menawarkan merek kesempatan untuk komunikasi yang lebih baik,” ujar Michael.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related