Emas sudah menjadi pilihan investasi turun-temurun yang dikenal stabil dan tahan terhadap inflasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi, hadir pula pilihan untuk berinvestasi emas selain dalam bentuk fisik, yaitu emas digital.
Hal ini lantas memunculkan pertanyaan di kalangan investor, manakah yang lebih baik dipilih? Untuk menjawabnya, Anda perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan emas fisik juga digital. Berikut penjelasannya yang dilansir dari laman Pluang:
BACA JUGA: Strategi Warren Buffett “Meramal” Pasar Saham agar Tetap Cuan
Kelebihan Emas Digital
Salah satu keunggulan emas digital adalah fleksibilitas dalam berinvestasi dengan nominal yang kecil. Investor tidak dibebani dengan batas minimum pembelian, sehingga emas digital menjadi pilihan ideal bagi pemula atau mereka yang ingin berinvestasi secara bertahap.
Selain itu, proses transaksi juga bisa dilakukan dengan cepat melalui aplikasi atau situs web, sehingga investor dapat memantau pergerakan harga emas secara real-time hanya dari ponsel mereka. Keamanan emas digital pun lebih terjamin karena emas fisik yang mewakili aset digital tersebut disimpan oleh lembaga resmi.
Meski begitu, tak perlu khawatir sebab emas digital bisa dicairkan kapan saja ke dalam bentuk tunai atau dikonversi menjadi emas fisik.
Kelebihan Emas Fisik
Meski emas digital makin populer, emas fisik tetap memiliki daya tarik tsendiri. Kepemilikan emas dalam bentuk nyata, baik berupa bentuk batangan maupun perhiasan, memberikan rasa kepemilikan yang konkret dan simbolis.
Bagi sebagian orang, menggenggam emas fisik terasa lebih meyakinkan ketimbang menyimpan aset dalam bentuk digital. Selain itu, emas fisik juga sudah terbukti tahan terhadap inflasi serta nilainya relatif stabil dalam situasi krisis ekonomi.
Menariknya lagi, emas fisik bisa diwariskan tanpa perantara atau ketergantungan pada platform digital tertentu, sehingga memberi rasa aman dalam jangka panjang. Layaknya emas digital, emas fisik juga dapat dijadikan jaminan untuk pinjaman.
BACA JUGA: Tips Menerapkan Frugal Living yang Sesuai Prinsip Ekonomi Syariah
Kekurangan yang Perlu Dipertimbangkan
Masing-masing bentuk emas tentu memiliki kekurangannya tersendiri. Dalam hal emas digital, meski praktis, investor tetap harus menaruh kepercayaan pada platform penyedia layanan.
Ada pula biaya tambahan jika suatu saat ingin menarik emas digital menjadi emas fisik. Sementara itu, emas fisik menuntut perhatian khusus dalam penyimpanan.
Biaya penyimpanan dan keamanan menjadi beban tersendiri, belum lagi risiko kehilangan yang bisa saja terjadi. Pemindahan atau penjualan emas fisik juga tak sepraktis emas digital, yang bisa diproses secara daring dalam waktu singkat.
Jadi, Mana yang Lebih Baik?
Pemilihan antara emas fisik dan emas digital pada akhirnya kembali pada profil dan kebutuhan masing-masing investor. Jika Anda lebih mengutamakan kemudahan, efisiensi, dan akses cepat terhadap aset, emas digital bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, jika Anda merasa lebih nyaman memiliki aset dalam bentuk nyata yang bisa dilihat dan disentuh langsung, maka emas fisik bisa jadi pilihan tepat. Jika memungkinkan, Anda juga dapat menggabungkan keduanya dalam portofolio sebagai strategi diversifikasi sekaligus perlindungan dari risiko pasar.
Para pakar keuangan umumnya menyarankan agar sekitar 10%–20% dari total aset dimasukkan dalam bentuk emas, entah itu fisik maupun digital. Langkah tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas portofolio, apalagi di tengah kondisi ekonomi global yang dinamis.
Jika Anda masih belum yakin dengan pilihan emas fisik atau digital, tak ada salahnya berkonsultasi dengan ahli keuangan.
Editor: Ranto Rajagukguk